Studi: Menyusui Bisa Turunkan Risiko Obesitas pada Anak

15 Januari 2024 12:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Studi: Menyusui Bisa Turunkan Risiko Obesitas pada Anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Studi: Menyusui Bisa Turunkan Risiko Obesitas pada Anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menyusui memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang bayi maupun kesehatan ibu. Bahkan, studi terbaru mengungkapkan bayi yang menyusu telah terbukti bisa mengurangi risiko terjadinya obesitas di masa kanak-kanak.
ADVERTISEMENT
Menurut studi yang diterbitkan di jurnal Pediatrics beberapa waktu lalu, peneliti menemukan berkurangnya risiko obesitas pada anak.

Penjelasan Studi soal Menyusui Bisa Kurangi Risiko Obesitas pada Anak

Ibu dengan tubuh obesitas, maka anaknya juga akan mengalami kondisi yang sama? Belum tentu kok, Moms! Justru, penelitian terbaru ini mengungkapkan wanita yang mengalami obesitas sebelum hamil pun tetap berpeluang anaknya tumbuh dan berkembang dengan berat badan normal.
Bagaimana caranya? Yaitu dengan menyusui bayi setelah melahirkan!
"Para profesional kesehatan menggunakan temuan ini sebagai peluang untuk mendorong dan mempromosikan pemberian ASI kepada semua wanita, terutama mereka yang mengalami obesitas," jelas asisten profesor di Michigan State University, Dr. Gayle Shipp, sekaligus yang memimpin penelitian tersebut, dikutip dari New York Post.
Ilustrasi ibu menyusui obesitas Foto: Shutterstock
Perlu dipahami, kategori standar berat badan ideal berdasarkan skor BMI adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
- Di bawah 18,5: Berat badan kurang
- 18,5 - 24,9: Berat badan normal
- 25 - 29,9: Berat badan berlebih (overweight)
- Di atas 30: Obesitas
- Di atas 40: Obesitas parah
Tercatat sebanyak 30,7 persen orang dewasa di AS mengalami kelebihan berat badan, 42,4 persen mengalami obesitas, dan 9,2 persen obesitas parah. Data ini dicatat per tahun 2018.
Sementara untuk penelitian ini sendiri, peneliti mencatat BMI dari 8.134 pasangan ibu dan anak di 16 negara bagian di Amerika Serikat dan Puerto Rico. Peneliti kemudian menghitung skor BMI anak-anak, yakni dengan membandingkan tinggi dan berat badannya. Mereka rutin diukur pada usia antara 2 hingga 6 tahun, dan dibandingkan dengan teman sebayanya.
ADVERTISEMENT
Sementara pada masing-masing ibu, peneliti mengeksplor lagi apakah ibu menyusui (termasuk memberikan ASI eksklusif atau tidak), atau menggunakan susu formula.
Hasilnya, peneliti menemukan pada ibu yang mengalami obesitas sebelum hamil, jumlah pemberian ASI yang konsisten selama tiga bulan pertama bayi bisa menurunkan skor BMI si kecil.
"Temuan kami juga menyoroti bahwa setiap tambahan bulan bayi saat pemberian ASI, baik secara eksklusif dan jumlahnya konsisten, dapat berkontribusi pada penurunan berat badan di masa kanak-kanak. Terutama bagi ibu yang mengalami obesitas sebelum hamil," jelas Shipp.
ASI sendiri kaya akan vitamin, mineral, nutrisi, dan antibodi yang telah terbukti memberikan sejumlah manfaat kesehatan pada anak. Termasuk menurunkan risiko mengalami asma, diabetes tipe 1, sindrom kematian bayi mendadak, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Meskipun beberapa wanita memiliki riwayat atau mengalami obesitas sebelum kehamilan, tidak perlu khawatir karena Anda tetap bisa mengurangi risiko kondisi yang sama pada si kecil lewat menyusui.
Jadi, sudah jelas kan manfaat pemberian ASI begitu bermanfaat bagi si kecil, Moms?