Studi: Tingkat Stres Orang Tua Berada di Puncak saat Anak Usia Praremaja

21 Januari 2024 9:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu dan anak praremaja. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak praremaja. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tantangan jadi ibu rasanya tak ada habisnya. Terutama saat menghadapi sikap anak, yang kadang bikin ibu heran dan geleng-geleng kepala. Salah satu sikap anak yang sering dikeluhkan orang tua adalah selalu membantah dan tidak mau mendengarkan nasihat orang tua.
ADVERTISEMENT
Menurut penelitiann dari Arizona State University, momen-momen tersebut biasanya mulai sering dirasakan orang tua saat anak memasuki usia praremaja. Bahkan, studi menyebut, tingkat stres orang tua berada di puncak saat anak berada di usia tersebut.

Alasan Anak Suka Memberontak dan Bikin Orang Tua Stres

Di usia praremaja, anak cenderung ingin memberontak dan merasa sudah bisa menentukan apa yang ia mau dan tidak mau. Sementara kecenderungan orang tua adalah ingin menentukan yang terbaik untuk anak-anaknya.
"Saya melihat para ibu sangat stres. Mereka gugup. Mereka tidak tahu harus berbuat apa," ujar Suniya Luthar, salah satu peneliti, seperti dikutip dari Real Simple.
Ilustrasi Ibu dan Anak Usia Praremaja Foto: Shutterstock
Saat berusia 11 atau 12 tahun, banyak orang tua menganggap anak masih seperti anak kecil. Padahal otak dan kepribadian anak sudah berkembang pesat dengan segala pemikiran rumitnya.
ADVERTISEMENT
"Anak akan sering mengatakan 'Aku bisa sendiri'. Padahal ibu masih merasa kalau mereka adalah bayi kecil yang harus selalu diberi tahu. Hal ini lah yang jadi sumber stres ibu," tambah Suniya.
Lalu, harus bagaiman dalam menghadapi anak praremaja?
Moms, cobalah untuk mengubah cara berkomunikasi, yaitu dengan memperbanyak diskusi. Jangan hanya memberikan perintah atau komunikasi satu arah. Sebab, otak anak dan kemampuan berpikirnya sudah berkembang pesat di usia itu.
Memasuki usia praremaja, anak juga mulai belajar untuk mandiri. Momen tersebut bisa membuat ibu lebih tenang 'melepas' anak memasuki masa remajanya dengan bertanggung jawab.