Studi Ungkap Energi yang Dikeluarkan Ibu Selama Mengandung Bayi, Berapa Banyak?

9 Oktober 2024 15:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil dan temannya. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil dan temannya. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kelelahan selama hamil banyak dialami oleh para ibu yang mengandung bayi, dari trimester pertama hingga trimester ketiga menjelang hari persalinan tiba. Rasa lelah yang dihadapi bisa terjadi secara fisik maupun emosional.
ADVERTISEMENT
Tetapi, pernahkah Anda penasaran, sebenarnya berapa banyak energi yang dikeluarkan tubuh kita untuk mengandung anak kita selama 9 bulan lamanya?
Para ilmuwan berusaha menghitung energi yang dibutuhkan seorang ibu untuk mengandung bayinya. Dan ternyata, jumlahnya jauh lebih banyak dari yang mereka duga.
Dikutip dari Motherly, sebuah studi baru mengungkap seberapa banyak energi yang sebenarnya dibutuhkan untuk mengandung bayi. Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Science itu dijelaskan, para peneliti Australia mengamati banyaknya keluaran metabolisme yang dibutuhkan selama kehamilan.
Dan ditemukan bahwa kebutuhan kalori sama dengan sekitar hampir 50.000 kalori makanan. Atau setara dengan 199 batang permen cokelat Snickers yang masing-masing kemasan mengandung 250 kalori.
Ya Moms, fakta lain yang ditemukan adalah energi yang tersimpan dalam jaringan bayi manusia hanya sekitar 4 persen dari total biaya energi selama kehamilan. Dan 96 persen lainnya adalah 'bahan bakar' tambahan yang dibutuhkan oleh tubuh ibu hamil itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Untuk melakukan meta-analisis, seorang profesor biologi evolusi dari Monash University di Melbourne, Australia, Dustin Marshall, dan tim peneliti menggunakan data dari ribuan artikel ilmiah yang ada untuk melihat berapa banyak energi yang dikeluarkan oleh spesies makhluk hidup lainnya.
Para peneliti mencatat bahwa ukuran hewan memiliki dampak langsung kepada berapa banyak energi yang dibutuhkan untuk bereproduksi. Sementara manusia sebagai mamalia besar berdarah panas membutuhkan lebih banyak energi untuk terus-menerus memberi makan janin di dalam kandungan.
Ilustrasi ibu hamil dan temannya. Foto: Shutterstock
"Kami menemukan bahwa total energi yang dibutuhkan untuk bereproduksi jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya," ungkap penulis utama studi, Dr. Samuel Ginther, yang mewakili tim peneliti.
"Sebagian besar energi yang digunakan mamalia untuk bereproduksi 'direbus' menjadi panas metabolisme, dan hanya 10 persen yang masuk ke bayi itu sendiri. Jika beban laktasi dan metabolisme diperhitungkan, maka bayi itu sendiri mewakili kurang dari 1/20 dari total investasi energi selama reproduksi," lanjut dia.
ADVERTISEMENT

Kebutuhan Kalori Tambahan Selama Kehamilan

Kebutuhan kalori ekstra tidak sama sepanjang masa kehamilan, Moms. Anda akan membutuhkan lebih banyak kalori ekstra seiring berjalannya waktu.
Di trimester pertama, Anda mungkin tidak terlalu banyak memerlukan kalori tambahan, atau membutuhkan sekitar 1.800 kkal, 2.200 kkal untuk trimester kedua, dan 2.400 kkal di trimester ketiga.
Beda lagi ketika sudah melahirkan dan memasuki masa menyusui, maka Anda perlu menambah 450-500 kalori lebih banyak ke dalam asupan harian.
Ilustrasi ibu hamil makan nanas. Foto: Dragon Images/Shutterstock
CNN melansir, ahli gizi Natalie Mokari mengungkapkan Anda dapat mencoba makan setiap 3-4 jam atau menambahkan camilan kecil setiap dua jam selama hamil untuk mencukupi kebutuhan kalori tambahan tersebut. Yang paling disarankan adalah karbohidrat sebagai energi, protein, dan lemak sehat yang juga dapat membantu meningkatkan kesehatan otak bayi.
ADVERTISEMENT
Lemak sehat bisa Anda dapatkan dari ikan berlemak seperti salmon, minyak zaitun, alpukat, selai kacang, atau selai almond. Anda juga dapat mengonsumsi produk susu dan olahan susu bersamaan dengan vitamin kehamilan lain, dan telur sebagai sumber protein dan lemak yang baik.
Yang tidak kalah penting adalah tidur cukup selama kehamilan. Karena kelelahan akan bertambah jika Anda kurang istirahat.