Studi Ungkap Pakai Kontrasepsi Oral Bantu Kurangi Depresi pada Wanita

14 November 2023 15:23 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Studi Ungkap Pakai Kontrasepsi Oral Bantu Kurangi Depresi pada Wanita. Foto: Image Point Fr/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Studi Ungkap Pakai Kontrasepsi Oral Bantu Kurangi Depresi pada Wanita. Foto: Image Point Fr/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kontrasepsi oral merupakan salah satu alat kontrasepsi yang umum digunakan di Indonesia. Kontrasepsi oral yang paling banyak dipakai adalah pil KB, kemudian KB suntik dan kontrasepsi lainnya.
ADVERTISEMENT
Kontrasepsi jenis ini biasanya mengandung hormon estrogen dan progesteron yang berfungsi untuk mencegah kehamilan pada wanita. Selain pil kombinasi, terdapat pula pil progestin yang hanya berisikan progesteron saja.
Obat ini dapat diberikan kepada wanita yang sedang tidak hamil. Konsumsinya pun harus dilakukan rutin dan sesuai jadwal. Sebab, bila tidak diminum rutin, ada kemungkinan efektivitas KB untuk mencegah kehamilan akan berkurang atau bahkan menghilang.
Di sisi lain, sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan penggunaan kontrasepsi oral dapat membantu mengurangi gejala depresi. Seperti apa penjelasannya?

Penjelasan Studi soal Kontrasepsi Oral Bantu Kurangi Depresi pada Wanita

Dikutip dari laman Motherly, dalam sebuah studi cross-sectional, para peneliti mengamati data dari 6.239 wanita di AS berusia 18 hingga 55 tahun. Hasilnya, wanita yang menggunakan alat kontrasepsi oral memiliki tingkat depresi lebih rendah daripada yang tidak menggunakannya.
ADVERTISEMENT
Dari studi tersebut, sekitar 4,6 persen wanita yang menggunakan kontrasepsi oral melaporkan mengalami depresi. Sementara angkanya lebih besar pada wanita yang tidak lagi menggunakannya, yakni 11,4 persen.
Padahal, peneliti sebelumnya menemukan kontrasepsi oral dianggap dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, termasuk depresi. Ini ditemukan lewat penelitian yang dilakukan oleh Cambridge University Press, yang menemukan bahwa wanita yang menggunakan pil KB memiliki risiko depresi 130 persen lebih tinggi.
Risikonya menjadi sangat tinggi pada dua tahun pertama penggunaan pil KB oral. Dan lebih tinggi lagi pada perempuan yang mulai mengonsumsi pil tersebut pada usia remaja.
Lantas, mengapa hasil penelitian terbaru ini berbeda dengan penelitian serupa sebelumnya?
Salah satu alasannya kenapa pengguna saat ini mungkin tidak mengalami depresi, karena mereka justru mengandalkan pil untuk menghilangkan stres karena kekhawatiran muncul kehamilan yang tidak diinginkan. Sehingga, stres yang dialami lebih sedikit dan kesehatan mental pun jadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, masih ada 'bias' dari orang yang mengaku selamat dari depresi karena berhenti meminum pil tersebut.
"Kebanyakan perempuan mentoleransi penggunaan pil kontrasepsi oral tanpa mengalami gejala depresi. Namun, ada sebagian perempuan yang mungkin mengalami efek samping seperti suasana hati yang buruk dan bahkan mengalami depresi. Dan alasan itu tidak sepenuhnya jelas," ujar peneliti dari Anglia Ruskin University di Inggris, Juia Gawronska.
"Namun, berhenti minum pil KB tanpa kontrasepsi alternatif tetap meningkatkan risiko kehamilan yang tidak diinginkan. Sehingga, penting bagi perempuan untuk mendapat dukungan penuh, informasi lengkap, dan bahkan ditawarkan bentuk kontrasepsi alternatif jika diperlukan," lanjut dia.
Namun, penjelasan di atas masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Sehingga, bila Anda merasakan gejala kesehatan mental saat menggunakan kontrasepsi apa pun, sebaiknya konsultasikan kepada ahlinya agar mendapat penanganan yang tepat ya, Moms!
ADVERTISEMENT