Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Studi Ungkap Pertanyaan Tersulit yang Anak Tanyakan ke Orang Tua, Apa Saja?
6 Desember 2023 14:39 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Moms, pertanyaan apa yang pernah paling sulit yang pernah anak tanyakan kepada Anda? Hal yang wajar bila anak suka bertanya. Apalagi, menurut sebuah penelitian, orang tua rata-rata akan menjawab 11 pertanyaan dari anak-anak mereka setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan terhadap 2.000 orang tua dengan anak berusia 0-6 tahun menemukan bahwa pertanyaan seperti 'apa' paling sering ditanyakan dengan persentase 37 persen, lalu 'kapan' 22 persen, dan 'mengapa' 11 persen. Dan orang tua adalah orang yang akan ditanya untuk memenuhi rasa penasaran mereka.
Dikutip dari New York Post, anak-anak ternyata paling sering mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan dunia sekitar mereka (76 persen). Hal ini seperti bertanya tentang hewan, alam, kejadian terkini, dan pengalaman di rumah.
Topik lainnya yang ditanyakan seputar mata pelajaran di sekolah, seperti matematika, membaca, atau sains (64 persen), pertanyaan tentang keluarga seperti orang tua, saudara kandung, atau pengasuh (62 persen).
Lalu, para responden orang tua ditanya tentang pertanyaan paling menarik yang pernah diajukan anak mereka. Dan kebanyakan mereka menjawab "Mengapa langit begitu tinggi?" atau "Mengapa ikan bisa tetap membuka matanya di dalam air?"
ADVERTISEMENT
Pertanyaan-pertanyaan tersebut ternyata tidak semudah itu untuk dijawab oleh orang tua mereka. Para ayah dan ibu mengakui dengan percaya diri bahwa mereka hanya rata-rata menjawab 42 persen pertanyaan yang diajukan oleh anaknya.
Lantas, apa yang dilakukan orang tua saat mereka bingung dan tidak bisa menjawab pertanyaan anaknya? Rupanya, para orang tua akan bertanya kepada orang tua masing-masing (63 persen), dokter (49 persen), atau guru-guru di sekolah anaknya (46 persen) untuk mendapat jawabannya.
Hasil Studi Ungkap Orang Tua Juga Ikut Belajar Bersama Anaknya
Jajak pendapat ini dilakukan oleh Onepoll atas nama The Goddard School. Hasil ini juga mengungkap bahwa 81 persen orang tua belajar dari anak mereka, sama banyaknya dengan anak mereka belajar dari ayah ibunya.
ADVERTISEMENT
Karena mereka sering bertanya, orang tua pun turut menggambarkan anak mereka sebagai sosok yang cerdas (57 persen), penuh ingin tahu (56 persen), atau ingin tahu (43 persen). Dan orang tua yang mengidentifikasi anak mereka sebagai sosok dengan rasa ingin tahu yang tinggi, maka kemungkinan besar akan sangat setuju bahwa mereka saling belajar satu sama lain lho, Moms.
Dan sudah tahu, kalau orang tua pada akhirnya juga akan ikut mempelajari sesuatu yang baru dari anaknya sekitar lima kali seminggu. Dan 80 persen orang tua ikut terkejut dengan pengetahuan yang dimiliki anak-anaknya tentang topik tertentu.
Sehingga, untuk menumbuhkan kreativitas dan rasa keberanian anak, orang tua cenderung akan memberi kesempatan mereka untuk bertanya kepada orang lain (65 persen), memperkenalkan anak pada gaya hidup dan budaya yang berbeda (59 persen), membiarkan mereka untuk menjelajahi dunia di sekitar mereka (59 persen), dan mendorong mereka untuk bermain dan menggunakan imajinasi (45 persen).
ADVERTISEMENT
"Bukan rahasia lagi bahwa anak-anak penasaran dan suka bertanya," ucap wakil presiden senior dan kepala akademik Goddard Systems, LLC, Dr. Lauren (Starnes) Loquasto.
"Maka dari itu, penting bagi orang tua, pengasuh, maupun pendidik untuk memanfaatkan rasa ingin tahu setiap anak untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang. Saat memilih prasekolah, saya mendorong orang tua untuk mencari program yang menghargai kekuatan rasa ingin tahu, serta menumbuhkan minat siswa melalui pertanyaan hingga menemukan kegembiraan belajar," imbuh dia.
Dr. Loquasto juga mengungkapkan dengan prasekolah seperti KB dan TK menjadi momen berharga bagi anak-anak untuk mendukung pertumbuhan sosial-emosionalnya. Serta, mempersiapkan mereka untuk menjalankan pendidikan di kemudian hari.
"Namun, semua orang tua dan pengasuh diharapkan dapat mendukung perkembangan anak-anak mereka secara menyeluruh. Dengan cara menerima rasa ingin tahu anak, menghargai bakar dan kepribadian uniknya, serta mendukung perkembangan sosial, emosional, dan akademiknya," tutup Dr. Loquasto.
ADVERTISEMENT