Stunting dan Gizi Buruk, Apa Sih Bedanya?

6 Februari 2024 19:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak stunting. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak stunting. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam debat kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center, Minggu (4/2), isu kesehatan menjadi salah satu tema besar yang dibahas oleh calon presiden (Capres). Masalah kesehatan yang disorot dalam debat itu adalah stunting dan gizi buruk. Lantas, apa ya bedanya stunting dan gizi buruk?
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp. A menjelaskan, stunting dan gizi buruk merupakan dua hal yang berbeda.
Stunting adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam rentang waktu yang lama. Yakni selama 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak bayi di dalam kandungan sampai si kecil berusia dua tahun.
Biasanya stunting disebabkan karena asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan kalori. Selain itu, stunting juga disebabkan karena adanya infeksi berulang, faktor sanitasi lingkungan, faktor sosial ekonomi, serta faktor pendidikan orang tua. Artinya, stunting terjadi karena berbagai hal.
dr. Aisya menyebut, anak dengan stunting memiliki pertumbuhan yang lambat. Misalnya tinggi badannya di bawah minus 2 standar deviasi dan terlihat lebih pendek dan lebih muda daripada anak seusianya.
Ilustrasi gizi buruk. Foto: Mohammad Bash/Shutterstock

Bagaimana dengan gizi buruk?

ADVERTISEMENT
"Kalau gizi buruk itu adalah keadaan di mana anak kekurangan konsumsi zat gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi protein makanan sehari-hari," ujar dr. Aisya kepada kumparanMOM.
Ya Moms, gizi buruk ditandai dengan berat dan tinggi badannya tidak sesuai usia atau di bawah rata-rata.
"Gizi buruk ciri-cirinya yaitu mukanya seperti orang tua, kulitnya tampak kering, lemak di bawah kulit berkurang," ujar dr. Aisya.
Penyebab dari gizi buruk adalah kekurangan asupan gizi dalam waktu yang relatif lebih singkat daripada stunting. Selain itu, gizi buruk juga sering disebabkan oleh gangguan penyerapan nutrisi akibat penyakit kronis, misalnya diare kronis atau TBC.

Apa Bahayanya Bila Anak Stunting atau Gizi Buruk?

Moms, yang menjadi masalah anak dengan gizi buruk ialah mereka akan mudah mengalami infeksi karena kekebalan tubuhnya rendah.
Ilustrasi gizi buruk. Foto: Mohammad Bash/Shutterstock
Stunting pada anak akan berdampak pada gangguan metabolisme. Selain itu juga jadi rendahnya kekebalan tubuh, ukuran fisik tubuh yang tidak optimal, kecerdasannya juga cenderung di bawah rata-rata.
ADVERTISEMENT
‘’Jadi sebetulnya stunting dan gizi buruk ini punya ciri-ciri dan tanda yang hampir sama meskipun sebenarnya berbeda makanya kalau stunting itu sebaiknya dicegah bukan diobati, " tutur dr. Aisya.
Risiko terjadinya gizi buruk pada anak juga bisa meningkat jika ibu hamil memiliki beberapa kondisi atau faktor berikut:
-Hamil di usia remaja
-Malnutrisi
-Kebiasaan merokok
-Konsumsi minuman beralkohol dan narkoba
-Terinfeksi HIV, sifilis, dan hepatitis B
-Tingkat pendidikan rendah
-Kemiskinan
Ilustrasi anak stunting. Foto: Kevin Herbian/Shutterstock
Sedangkan pada anak, beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya gizi buruk adalah:
-Lahir prematur atau berat badan lahir rendah
-Mengalami infeksi kronis atau infeksi berulang
-Berkebutuhan khusus, misalnya cerebral palsy
-Terlahir dengan kelainan bawaan, seperti bibir sumbing, kelainan pada sistem pencernaan, malabsorbsi makanan, atau penyakit jantung bawaan.
ADVERTISEMENT

Lantas, apakah masalah stunting dan gizi buruk bisa diperbaiki?

dr. Aisya menegaskan, untuk stunting sebaiknya dicegah bukan diobati. Tetapi, bila sudah lewat usia dua tahun, orang tua bisa membantu mengejar berat dan tinggi badan sesuai usia si kecil.
‘’Kalau di atas usia dua tahun kita bantu saja mengejar berat dan tinggi badan sesuai usianya, tapi kalau masalah kecerdasannya kan sudah terbentuk 80%, jadi sisanya 20% itu ya nggak semaksimal kalau misalnya diintervensi sejak usia sebelum dua tahun,’’ ujarnya.
‘’Kalau untuk gizi buruk ini masih bisa ditangani, tapi lebih kompleks juga ya biasanya disertai dengan infeksi yang lain misalnya TB, kanker atau lainnya,’’ pungkas dr. Aisya.
Oleh karena itu, orang tua sebaiknya selalu pastikan kebutuhan nutrisi anak agar tercukupi untuk cegah stunting atau gizi buruk ya, Moms.
ADVERTISEMENT