Suami Merasa Sedih dan Stres Setelah Berhubungan Seks, Apa Penyebabnya?

15 November 2020 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berhubungan seks atau bercinta. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berhubungan seks atau bercinta. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Anda dan suami tentu menginginkan hubungan seks yang menyenangkan. Sebab, rutin bercinta bisa jadi salah satu cara untuk menjalin kedekatan antara Anda dan suami, serta membuat rumah tangga kian harmonis.
ADVERTISEMENT
Namun ternyata, tidak sedikit pula, pasangan yang justru merasakan kesedihan dan mengalami stres usai berhubungan seks.
Bila wanita cenderung mengungkapkannya lewat menangis, lain halnya dengan pria. Para pria justru mengungkapkannya dengan rasa marah dan stres, sehingga pada akhirnya menimbulkan emosi negatif yang membekas. Lantas, apa penyebabnya ya?

Pria Juga Bisa Merasa Frustasi Setelah Berhubungan Seks

Ilustrasi Masalah Seks Suami Istri Foto: Shutterstock
Perasaan marah, sedih, stres, dan mudah tersinggung setelah berhubungan seks, diketahui merupakan gejala post-coital dysphoria (PCD) atau post-sex blues. Bila sebelumnya ini umum dialami oleh wanita, kondisi ini justru sangat langka dialami oleh pria.
Dikutip dari News Week, dalam studi yang diterbitkan dalam Journal of Sex & Marital Therapy, para ilmuwan dari Queensland University of Technology (QUT) di Brisbane, Australia, menganalisis hasil survei internasional yang melibatkan lebih dari 1.200 pria asal Amerika Serikat, Australia, Inggris Raya, Rusia, Selandia Baru, Jerman, dan negara lainnya.
ADVERTISEMENT
Mereka menemukan bahwa 41 persen dari peserta survei melaporkan mengalami PCD seumur hidup mereka, dengan 20 persennya mengatakan itu terjadi dalam empat minggu sebelumnya. Lalu, 4 persen lainnya mengalami PCD secara teratur setiap kali berhubungan seks selesai.
Para pria tersebut mengatakan, mereka merasakan berbagai hal setelah berhubungan seks, termasuk tidak ingin disentuh, keinginan untuk dibiarkan sendiri, tidak merasa puas, kesal, dan gelisah. Bahkan ada juga yang merasakan emosi kosong dan malu setelah melakukan aktivitas seksual.

Penyebab Perasaan Frustasi Setelah Berhubungan Seks pada Pria

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kondisi ini terjadi pada pria. Beberapa ahli menduga bahwa PCD berkaitan dengan hormon dopamin, oksitosin, dan endorfin saat melakukan seks. Namun, untuk menyeimbangkan ketiga hormon tersebut, tubuh harus memproduksi hormon prolaktin. Tetapi jika hormon prolaktin lebih tinggi kemungkinan akan membuat ketiganya menurun drastis sehingga menyebabkan emosi negatif yang suami Anda rasakan, Moms.
ADVERTISEMENT
Kondisi emosional, trauma, dan stigma negatif tentang seks bisa menjadi faktor penyebab PCD pada pria. Misalnya suami pernah mengalami pelecehan seksual atau kenangan buruk tentang aktivitas seksual. Selain itu, stigma bahwa pria tidak harus menunjukkan emosinya membuat PCD ini sulit terdeteksi.
"Stigma ini menyebabkan banyak orang menutup diri dan menghindari perasaan mereka versus membagikannya dengan pasangan mereka. Hal ini dapat membuat pria berpikir bahwa ada yang salah dengan mereka atau bahwa mereka lemah karena mengalami disforia pasca-coital," kata Kristie Overstreet, Ph.D, seorang seksolog klinis dan psikoterapis, seperti dikutip Mind Body Green.

Berdampak pada Hubungan Jangka Panjang

Ilustrasi Masalah Seks Suami Istri Foto: Pixabay
Para peneliti mencatat bahwa PCD berpotensi berdampak negatif pada interaksi antar individu setelah berhubungan seks. Studi sebelumnya telah menemukan bahwa pasangan yang melakukan pillow talk, berciuman, dan berpelukan setelah berhubungan seks menandakan kepuasan seksual dan adanya keintiman yang lebih intens.
ADVERTISEMENT
"Jadi, keadaan afektif negatif yang mendefinisikan PCD berpotensi menyebabkan kesulitan bagi individu, serta pasangan, mengganggu proses hubungan yang penting, dan berkontribusi pada kesusahan dan konflik dalam hubungan sehingga berdampak pada fungsi seksual dalam hubungan," kata Robert Schweitzer, penulis studi terbaru dari QUT's School of Psychology and Counselling, Amerika Serikat.
Selain itu, adanya asumsi terkait subkultur maskulin dan bahwa laki-laki harus selalu mendapat seks yang menyenangkan membuat para pria merasa 'berbeda'. Pengalaman PCD berlawanan dengan intuisi, karena bertentangan dengan asumsi budaya dominan tentang pengalaman pria dalam aktivitas seksual.

Yakinkan Suami Bahwa Tidak Ada yang Salah dengan Dirinya

Untuk membantu suami Anda, cobalah yakinkan dirinya dan katakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan merasa malu bila ia mengalami PCD. Faktanya, penelitian seperti ini menunjukkan bahwa hampir setengah populasi mungkin pernah mengalaminya, setidaknya sekali dalam hidup mereka.
ADVERTISEMENT
Jika suami Anda mengalami PCD secara teratur, Dr. Overstreet menyarankan untuk bersikap lembut pada diri sendiri dan meluangkan waktu untuk memproses emosi, tanpa membuatnya menjauh atau berpura-pura tidak ada. Anda bisa meminta suami untuk menulis jurnal untuk mengeksplorasi perasaannya bila dirasa ia susah menceritakan hal tersulit pada Anda.
Selain itu, rutinlah untuk tanyakan perasaan pasangan Anda tentang apa yang ia alami, sehingga Anda pun tidak lengah setelah berhubungan seks dan tidak memperburuk situasi secara tidak sengaja, Moms.