Sudah Besar, Kok Masih Ngompol?

7 Februari 2018 8:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak mengompol (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak mengompol (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Kebiasaan mengompol yang dilakukan anak usia 4 tahun ke atas disebut dengan Enuresis. Ada 2 tipe Enuresis, yaitu berkesinambungan dan yang tidak. Apa bedanya?
ADVERTISEMENT
Enuresis berkesinambungan adalah bila ini adalah mengompol yang timbul sejak lahir atau sejak anak masih bayi dan terus berlanjut hingga usianya di atas 4 tahun. Enuresis tipe ini disebabkan terlambatnya mekanisme kontrol kencing anak atau kegagalan dalam toilet training atau latihan menggunakan toilet.
Umumnya, anak sudah dapat diajari keterampilan dan kebiasaan untuk memakai toilet sendiri sejak memasuki usia 18 bulan.
Enuresis tidak berkesinambungan adalah bila sebelumnya anak sudah tidak mengompol lagi paling tidak selama 3 bulan, kemudian kembali mengompol. Enuresis tipe ini umumnya disebabkan adanya stres atau krisis emosional yang membuat anak merasa cemas.
Misalnya saat ia sakit, barus saja mendapat adik, pindah rumah, melihat orang tuanya bertengkar atau konflik-konflik orang tua lain yang mengganggu rasa aman anak.
ADVERTISEMENT
Bila ini terjadi, bagaimana mengatasinya?
com-Air Minum Kemasan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Air Minum Kemasan (Foto: Thinkstock)
Batasi Minum Anak
Coba batasi minum anak setelah pukul 6 sore dan minta anak buang air kecil sebelum tidur. Tapi jangan sampai anak kekurangan minum ya, Moms. Pastikan anak tetap minum setidaknya 6 sampai 8 gelas air putih dalam sehari.
Ilustrasi ibu dan anak berdiskusi. (Foto: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak berdiskusi. (Foto: Freepik)
Beri Motivasi dan Pujian
Tumbuhkan motivasi anak dengan memberinya hadiah atau pujian setiap pagi bila anak berhasil tidak mengompol.
biasakan untuk berempati kepada anak (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
biasakan untuk berempati kepada anak (Foto: thinkstock)
Beri Perhatian Ekstra
Kalau anak mengompol karena stres, coba turunkan dengan memberinya lebih banyak perhatian. Anda bisa mengajaknya ngobrol atau bertukar cerita sebelum tidur atau membacakan anak buku favoritnya. Perlakukan ini akan membuat anak tidur lebih tenang karena yakin bahwa Anda memperhatikan dan menyayanginya.
Jam Weker (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Jam Weker (Foto: Thinkstock)
Perhatikan Jadwal Mengompolnya
ADVERTISEMENT
Coba perhatikan, apakah anak punya pola mengompol yang dapat Anda baca? Misalnya bila anak selalu mengompol dua jam setelah mulai tertidur.
Bila ya, coba bangunkan setengah jam sebelumnya. Ajak anak ke kamar mandi untuk buang air kecil kemudian biarkan ia tidur kembali. Bila kebiasaan bangun untuk buang air kecil ini terus Anda lakukan, lama-lama anak akan terbiasa untuk bangun dan ke kamar mandi sendiri.
Kalau dengan berbegai cara kebiasaan mengompol anak tidak juga berhenti, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk membawa anak ke psikolog atau ke dokter spesiali urologi untuk mengetahui apakah anak mengalami gangguan yang lebih serius.