news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Survei KPAI Ungkap Dampak Pengasuhan Anak pada Orang Tua Tunggal

4 Oktober 2022 13:01 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Survei KPAI Ungkap Dampak Pengasuhan Anak pada Orang Tua Tunggal. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Survei KPAI Ungkap Dampak Pengasuhan Anak pada Orang Tua Tunggal. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Berperan menjadi orang tua tunggal, terlebih tanpa pernah menjalani ikatan pernikahan, bukanlah sesuatu yang mudah dijalani. Ya Moms, menjadi single parent tanpa memiliki pasangan namun tetap harus menghidupi anak-anak memiliki berbagai tantangan karena harus berperan sebagai kepala keluarga, pengambil keputusan, hingga pencari nafkah.
ADVERTISEMENT
Menurut hasil survei dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), penyebab seseorang menjadi orang tua tunggal tanpa ikatan pernikahan karena mayoritas hamil di luar nikah. Ada juga yang menjadi korban perselingkuhan dan kekerasan hingga berujung pada kehamilan.
Survei ini melibatkan 86 responden ibu tunggal tanpa pernah menjalani ikatan pernikahan yang berasal dari 17 provinsi di Indonesia. Hasilnya, 25,6 persen responden tidak memberi tahu siapa sosok ayah kandungnya. Sementara 73,3 persen anak mengetahui seseorang namun tidak mengetahui bahwa sosok tersebut adalah ayahnya.
Dampak Pengasuhan Anak pada Orang Tua Tunggal. Foto: Shutterstock
"Problematika orang tua tunggal adalah tidak menyampaikan kepada anak siapa sosok ayahnya. Orang tua lebih memilih menyembunyikan identitas ayah biologisnya. Hanya 1,1 persen orang tua tunggal yang menyampaikan kepada anak kondisi ayah biologisnya," ujar Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati dalam webinar 'Advokasi Hasil Pengawasan Pemenuhan Hak Pengasuhan Anak pada Orang Tua Tunggal'.
ADVERTISEMENT
Menjadi orang tua tunggal juga turut berpengaruh pada hak identitas anak, seperti akta kelahiran, kartu keluarga, dan dokumen kependudukan lainnya. Sebanyak 64 persen responden mengungkapkan mengalami kendala dalam hak identitas anak karena masih berusaha mendapatkan pengakuan dari ayah biologisnya. Dan kesulitan lainnya adalah tidak mengetahui di mana ayah biologisnya berada, sehingga akhirnya akta anak dari orang tua tunggal mayoritas hanya diisi oleh nama ibu kandungnya saja.
Meski banyak ibu tunggal yang pada akhirnya tidak memperkenalkan secara gamblang siapa ayahnya, namun banyak responden yang tetap memberikan izin bertemu pada anaknya. Survei menunjukkan sebanyak 65,1 persen tetap memberikan izin bertemu, namun kebanyakan hanya bertemu satu kali dalam setahun.
"Izin bertemu dengan anak menjadi masalah yang cukup rumit, sehingga anak merasa kesulitan bertemu. Hal tersebut terbukti dengan 38 persen sangat jarang bertemu dengan anak. Alasan orang tua tunggal tidak memperbolehkan ayah biologis bertemu dengan anak karena ketidakmauan mengetahui siapa ayah biologisnya. Selain itu juga tidak mau ayah biologis mencampuri pola asuh dan tidak memberikan nafkah kepada anak," urai Rita.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan akses komunikasi yang tetap ada, namun cenderung jarang dilakukan. Sebab, Rita menuturkan para orang tua tunggal ini merasa ayah biologisnya tidak memberikan nafkah dan tak mengizinkan ikut campur dalam pola pengasuhan anak.

Peran Orang Tua Tunggal dalam Tumbuh Kembang Anak

Peran Orang Tua Tunggal dalam Tumbuh Kembang Anak. Foto: Odua Images/Shutterstock
Menjadi orang tua tunggal bukan berarti ada yang berkurang dalam pola pengasuhan si kecil, Moms. Nyatanya, survei KPAI mengungkapkan para ibu tunggal pun bisa tetap memberikan pengasuhan yang terbaik bagi tumbuh kembang anak, mulai dari kesehatan, pendidikan, lingkungan sosial, keberanian berpendapat, hingga beribadah sesuai agama.
Dilihat dari kondisinya juga dinilai cukup baik, seperti fisiknya tetap sehat dan bugar, gembira, bersemangat untuk belajar, hingga berperilaku sopan. Kondisi ini mungkin terjadi bila anak-anak hidup pada lingkungan keluarga besar yang selalu mendukungnya, serta kondisi psikologis ibu tunggalnya. Meski tidak dipungkiri kondisi ini juga bisa berdampak pada kondisi psikologis anak.
ADVERTISEMENT
"Terdapat beberapa aspek negatif pada kondisi psikologis anak menurut penuturan orang tua tunggal, seperti kondisi emosi tidak stabil dan anak memiliki rasa tidak percaya diri," tutup Rita.