PerbesarADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemberian susu formula pada anak tidak boleh sembarangan. Ya Moms, seharusnya pemberian susu formula pada anak apalagi bayi perlu diperlakukan seperti obat.
ADVERTISEMENT
Artinya, bila si kecil tidak ada indikasi medis tertentu maka ia tak butuh 'obat' dan asupan ASI saja selama 6 bulan sudah cukup sebagai makanan pokoknya. Sebaliknya, bila memang si kecil punya indikasi medis yang membuatnya butuh susu formula maka dokter akan memberi resep.
Hal ini karena ada berbagai jenis susu formula (sufor) dan pemberiannya baru bisa efektif menunjang tumbuh kembang si kecil bila digunakan secara tepat.
Sebagai contoh, bila si kecil karena kondisi tertentu tak bisa mendapat ASI, namun ia juga mengalami alergi susu sapi yang cukup berat, maka pemberian susu formula (jenis) terhidrolisat ekstensif (eHF/Extensively-Hydrolyzed Formulas) tidak cukup efektif. Sebagai gantinya, perlu diberikan susu formula asam amino.
ADVERTISEMENT
Kedua jenis sufor ini meski hipoalergik, namun pada susu formula asam amino, telah mengalami penguraian dari protein menjadi bentuk yang lebih sederhana, sehingga mudah dicerna dan tak memicu alergi protein pada anak.
Selain itu, menurut The Journal of Allergy and Clinical Immunologi: In Practice: When Should Infants with Cow's Milk Protein Allergy Use an Amino Acid Formula? A Practical Guide (2018), menyebut beberapa kondisi lain pada anak, sehingga cocok diberikan jenis susu ini.
Antara lain: anak mengalami alergi yang kompleks, mengalami eksim parah, untuk mengatasi kasus anak yang mengalami gagal tumbuh karena alergi, anak mengalami komplikasi flu perut (gastroenteritis), dan punya banyak pantangan makanan atau yang harus dieliminasi.
Jadi, jangan pernah asal memberi anak susu formula ya, Moms. Diskusikan dulu kondisi si kecil dengan dokter agar bisa memenuhi kebutuhannya dengan tepat.
ADVERTISEMENT