Susu Formula Terbaik untuk Bayi, Apa Perlu Ditambah Madu?

28 Januari 2020 9:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi susu formula. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi susu formula. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Membuat susu formula terbaik untuk bayi tentu tak boleh sembarangan dan butuh perhatian khusus. Apabila cara pembuatannya tidak memerhatikan standar kebersihan dan keamanan, susu formula bisa terkontaminasi bakteri dan menimbulkan risiko penyakit pada si kecil.
ADVERTISEMENT
Anda juga sebaiknya tidak asal mencampurkan minuman tambahan ke dalam susu formula, karena hal itu mungkin saja berbahaya untuk bayi. Tapi, bagaimana dengan madu?
Selain rasanya yang manis, madu memang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh manusia, termasuk untuk anak. Misalnya saja, untuk melancarkan pencernaan, melembapkan kulit, hingga meningkatkan kesehatan tubuh.
Namun sebelum menambahkan madu ke dalam susu formula bayi, Anda sebaiknya mengetahui penjelasan dokter berikut ini.
Ilustrasi madu. Foto: Shutterstock
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Yogi Prawira, SpA (K), pemberian madu ke dalam susu formula bayi sebaiknya dipertimbangkan terlebih dahulu. Memang benar, susu dan madu punya berbagai manfaat untuk kesehatan anak. Tapi sebelum Anda mencampurnya, bayi terlebih dahulu harus berusia 1 tahun.
ADVERTISEMENT
“Madu dan susu memiliki banyak manfaat. Tapi sebelum Anda memberikan madu, pastikan usia anak sudah lebih dari satu tahun. Tidak ada aturan baku yang melarang susu untuk dicampur dengan madu, hanya saja pastikan madu atau susu diberikan dalam kondisi hangat dan bukan panas,” jelas dr. Yogi kepada kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Meski bisa dicampur, dr. Yogi juga menegaskan bahwa susu formula sudah memiliki rasa manis, sehingga Anda harus mempertimbangkan rasanya, Moms.
Ilustrasi susu formula. Foto: Shutterstock
Seperti dijelaskan dalam laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), konsumsi madu untuk bayi berusia kurang dari satu tahun dapat meningkatkan risiko infant botulism atau penyakit botulisme pada bayi. Infant botulism terjadi akibat toksin yang diproduksi oleh kuman Clostridium Botulinum. Clostridium Botulinum adalah bakteri gram positif bersifat anaerob yang dapat ditemukan di dalam tanah yang dapat terbawa oleh udara. Nah, spora Clostridium Botulinum ini ternyata juga dapat ditemukan pada madu.
ADVERTISEMENT
Bayi yang menelan spora Clostridium Botulinum berisiko mengalami infant botulism karena masih belum lengkapnya flora normal pada usus bayi, sehingga belum dapat berkompetisi dengan spora yang masuk ke saluran cerna. Perbedaan pH pada saluran cerna memungkinkan pertumbuhan spora Clostridium Botulinum yang masuk ke usus bayi.
Ilustrasi madu untuk anak. Foto: Pixabay
Clostridium Botulinum yang masuk ke dalam saluran cerna bayi akan menyerang sistem saraf bayi dan menyebabkan kelemahan otot. Gejala yang tampak pada bayi yang mengalami infant botulism antara lain: lesu, lemas, sesak napas, malas menyusu, sulit menelan, sembelit, sulit membuka mata, dan mulut kering.
Perlu diingat juga bahwa sebelum memberikan susu formula pada bayi, Anda sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter. Sebab, bila tidak ada indikasi medis, Anda sebaiknya tetap menyusui hingga anak berusia 2 tahun. Namun jika dibutuhkan, dokter akan memberikan resep susu formula terbaik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bayi.
ADVERTISEMENT