Syarat Susu formula Bisa Diberikan kepada Bayi dari Ibu Positif HIV

29 Desember 2019 16:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
susu formula - POTRAIT Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
susu formula - POTRAIT Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ibu dengan HIV diperbolehkan memberikan susu formula kepada bayinya sebagai solusi pengganti ASI. Tujuannya untuk meminimalisir penularan virus HIV dari ibu pada bayi. Tapi perlu diketahui bahwa pemberian susu formula dalam kasus ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan, Moms.
ADVERTISEMENT
"Pemberian susu formula harus memenuhi syarat AFASS," ujar Dr. Elizabeth Yohmi, Sp.A, IBCLC, beberapa waktu lalu dalam diskusi #ContekanAyahASI di Volunteer Hub Jakarta, Jakarta Selatan.
Adapun hal ini juga senada yang diajukan oleh badan kesehatan dunia, WHO. Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), AFASS adalah singkatan dari Acceptable, artinya selama pemberian susu formula, ibu tidak mempunyai hambatan sosial budaya untuk memilih makanan alternatif atau tidak ada rasa takut akan stigma dan diskriminasi; Feasible artinya ibu atau keluarga punya cukup waktu, pengetahuan, keterampilan dan lainnya untuk menyiapkan dan memberikan makan pada bayinya. Ibu juga mendapat dukungan bila ada tekanan keluarga, masyarakat dan sosial.
susu formula Foto: Shutterstock
Selanjutnya, Affordable yaitu terjangkau. Maksudnya ibu dan keluarga mampu melakukan pembelian, pembuatan, dan penyiapan makanan pilihan, termasuk bahan makanan, bahan bakar dan air bersih; Sustainable, makanan pengganti yang diberikan kepada bayi harus setiap hari dan atau malam (tiap 3 jam) dan dalam bentuk segar. Distribusi makanan tersebut harus berkelanjutan sepanjang bayi membutuhkan; Terakhir adalah Safe yang artinya makanan pengganti harus disimpan secara benar, higienis dengan kuantitas nutrisi yang adekuat, Moms.
ADVERTISEMENT
Dr Elizabeth Yohmi, Sp.A IBCLC dalam acara #contekanAyahASI di Volunteer Hub Jakarta, Rabu (4/12). Foto: Wahyuni Sahara/kumparan
Selain itu, perlu diketahui bahwa ibu dilarang memberikan ASI atau menyusui bila di awal sudah memutuskan pemberian susu formula pada bayinya. Sebab pemberian susu formula dicampur dengan ASI, justru berisiko lebih tinggi terhadap penularan HIV dari ibu pada bayi.
"Tidak boleh mix feeding. Sangat tidak dianjurkan menyusui campur, karena memiliki risiko penularan virus HIV pada bayi yang tertinggi," kata Dr Yohmi.
ilustrasi obat antivirus HIV. Foto: Thinkstock
Lain cerita bila di awal ibu memutuskan pemberian ASI Moms, namun di tengah perjalanannya ibu berubah pikiran ingin melanjutkan dengan susu formula, maka itu tidak menjadi masalah. Tetapi hal ini tidak berlaku sebaliknya.
"Kalau di awal ibu putusin minum ASI terus mau ke sufor bisa. Tapi dari sufor ke ASI enggak bisa," katanya.
ADVERTISEMENT
Jadi, bila ibu memutuskan memberikan susu formula untuk bayi sebaiknya pastikan terlebih dahulu apakah bisa Anda memenuhi syarat AFASS yang direkomendasikan oleh WHO di atas atau tidak ya, Moms. Untuk informasi lebih lanjut Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau konselor menyusui.