Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Beberapa perubahan fisik yang umum seperti, kulit jadi kering dan mudah berjerawat, muncul stretch mark di perut dan payudara, hingga ukuran tahi lalat yang berubah.
Ya Moms, umumnya tahi lalat berukuran kecil bahkan ada yang seukuran titik, tapi kehamilan justru bisa merubahnya. Apa penyebabnya, ya?
Alasan Tahi Lalat Bisa Membesar saat Hamil
Dikutip dari Web MD, tahi lalat bisa menjadi lebih besar atau lebih gelap selama kehamilan. Perubahan ini sering terjadi pada tahi lalat yang terletak di wajah, perut, payudara, ketiak, dan paha.
Ahli menyebut, tahi lalat yang membesar saat hamil bisa disebabkan oleh perubahan hormon dan peregangan kulit yang normal selama kehamilan. Faktanya, sekitar 10 persen ibu hamil mengaku mengalami perubahan dan warna tahi lalat saat hamil.
ADVERTISEMENT
Mengutip Today’s Parent, area perut dan payudara cenderung tumbuh dengan cepat saat hamil, sehingga tahi lalat di area tersebut pun akan ikut meregang. Oleh karenanya, tahi lalat yang tadinya kecil bisa menjadi beberapa kali lipat lebih besar dari sebelumnya.
Fenomena ini juga beriringan dengan perubahan warna. Saat tahi lalat meregang, pigmennya tersebar di area yang lebih luas sehingga membuatnya tampak lebih gelap dari sebelumnya. Jadi, memang tidak heran bila banyak ibu hamil yang khawatir akan perubahan ini.
Lantas, apa perlu perubahan ini dikhawatirkan?
Ketika Perubahan Tahi Lalat saat Hamil Jadi Berbahaya
Moms, secara umum perubahan ukuran dan warna tahi lalat selama kehamilan adalah normal dan tidak mengindikasikan kondisi tertentu. Namun, tetap penting bagi Anda untuk selalu waspada akan berbagai risiko.
ADVERTISEMENT
Sebab, perubahan ini bisa saja menjadi tanda kondisi berbahaya seperti kanker kulit atau melanoma. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan pada perubahan tahi lalat saat hamil:
-Warna
Tahi lalat normal atau jinak biasanya memiliki coklat terang atau gelap. Warna ekstrem seperti hitam pekat bisa menjadi perhatian.
-Diameter
Tahi lalat dengan diameter lebih dari 6 milimeter dianggap atipikal dan menjadi tanda kondisi tertentu.
-Batasan
Batas atau area pinggir tahi lalat normal biasanya halus. Sementara, perbatasan yang tampak bergerigi atau memudar ke dalam kulit perlu diwaspadai.