Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Tak Cocok Susu Sapi di Masa MPASI Bikin Anak Rentan Anemia Defisiensi Besi
5 November 2024 13:36 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Moms, apakah anak Anda sedang berada di masa MPASI dan tidak cocok susu sapi? Jika ya, mungkin Anda sering khawatir apakah kebutuhan nutrisi si kecil tercukupi atau tidak, dan bagaimana cara mengatasinya.
ADVERTISEMENT
Ya, pemenuhan nutrisi anak di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sangat penting karena pertumbuhan anak sedang pesat-pesatnya, terutama pertumbuhan otak. Nah sayangnya, menurut dokter spesialis anak yang juga expert kumparanMOM dr. Reza Fahlevi, Sp.A (K), anak yang tidak cocok susu sapi, sering kali kebutuhan zat besi dan seratnya tidak terpenuhi. Padahal, zat besi sangat penting bagi perkembangan otak anak.
Biasanya penyebab anak tidak cocok susu sapi karena mengalami alergi protein susu sapi atau intoleransi laktosa. Agar lebih jelas, yuk pahami seperti apa gejala yang sering muncul pada anak yang tidak cocok susu sapi.
Gejala Anak Intoleransi Laktosa atau Alergi Protein Susu Sapi
Dalam podcast bersama kumparanMOM beberapa waktu lalu, dokter spesialis anak yang juga expert kumparanMOM, dr Reza Fahlevi, Sp.A (K), menjelaskan beberapa gejala yang bisa muncul pada anak yang mengalami intoleransi laktosa atau alergi protein susu sapi. Apa saja?
ADVERTISEMENT
Reaksi alergi protein susu sapi:
Reaksi intoleransi laktosa:
dr Reza mengatakan, kecenderungan alergi pada anak bisa dipengaruhi dari genetika, baik salah satu orang tua maupun kedua orang tuanya.
“Jika salah satu orang tua memilki alergi apa pun, kecenderungan anak mengalami alergi mencapai 20-40 persen. Jika kedua orang tuanya memilki alergi, risiko pada anak akan lebih tinggi, yakni mencapai 40-60 persen,” tutur dokter yang praktik di RSCM ini.
ADVERTISEMENT
Substitusi Nutrisi pada Anak Intoleransi Laktosa dan Alergi Protein Susu Sapi
Anak di Bawah 6 Bulan
Pada usia ini, anak masih berada di fase ASI eksklusif. Sehingga disarankan ibu lah yang menghindari konsumsi makanan yang bisa memicu alergi si kecil. Mulai dari produk susu sapi, hingga turunannya, seperti keju, yoghurt, dan makanan apa pun yang mengandung susu sapi.
“Nah tapi kalau ternyata memang ASI-nya tidak ada, tergantung derajatnya. Misalnya derajat yang ringan, sedang bisa dengan ekstensif dolisat,, gejala berat bisa dengan formula asam amino, atau di sini soya bisa menjadi isolat protein soya,” tutur dr. Reza.
Anak di Masa MPASI
Saat anak sudah di masa MPASI, pilihan substitusinya sebetulnya lebih banyak. Bisa dengan mencari alternatif protein hewani yang lain, atau dengan isolat protein soya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, menurut dr. Reza, banyak orang tua yang justru menghindari semua jenis protein hewani. Padahal, sebetulnya tidak masalah mengenalkan anak pada telur, seafood, ayam, atau berbagai jenis protein hewani lainnnya, termasuk daging sapi.
“Jadinya pilihan nutrisinya terbatas, mereka risiko juga anak-anak tersebut mengalami defisiensi makro maupun mikronutrien seperti protein, kalsium, vitamin, juga zat besi,” urainya.
Riset dari Nutricia Sarihusada
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Healthcare Nutrition Marketing & Strategy Director - Nutricia Sarihusada, Angelia Susanto, menuturkan, berdasarkan riset dari Sarihusada, ternyata banyak ibu yang tidak tahu bahwa anaknya mengalami alergi protein susu sapi atau intoleransi laktosa.
Dia menuturkan, Sarihusada telah berpengalaman melakukan riset selama 70 tahun yang selalu dikonsultasikan dengan ahli farmasi dan ahli gizi untuk memberikan nutrisi yang sesuai, terutama bagi anak yang tidak cocok dengan susu sapi.
ADVERTISEMENT
“Makanya kami berusaha membantu mengedukasi ibu-ibu dengan membuat berbagai screening tools agar minimal ibu bisa tahu, oh kira-kira anak saya gatal sekadar kegigit semut atau ada sesuatu yang perlu diperiksa dokter,” tuturnya.
Screening tools yang dimaksud Angel bisa diakses secara gratis di website generasimaju.co.id dan BBclub.co.id. Wah, menarik, ya!
Nah Moms, untuk lebih jelasnya, Anda bisa simak podcast Ask The Expert kumparanMOM di bawah ini!
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini