Tak Hanya di Indonesia, 3 Negara Ini Juga Punya Tradisi soal Ari-ari Bayi

5 Januari 2021 12:09 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga Muslim Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga Muslim Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat bayi lahir, plasenta yang melindungi tubuhnya di dalam kandungan juga ikut keluar. Plasenta adalah jaringan yang bertugas menyalurkan oksigen dan makanan kepada janin dan disebut sebagai ari-ari dalam bahasa Jawa. Begitu bayi sudah lahir, ari-ari itu akan digunting dan dipisahkan dari tubuh bayi.
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian masyarakat Indonesia, ari-ari dianggap sesuatu yang sakral. Mereka meyakini, ari-ari adalah teman atau saudara bayi yang akan menemaninya seumur hidup.
Atas dasar kepercayaan itu, setiap daerah biasanya punya ritual-ritual khusus dalam mengubur ari-ari. Di Jawa misalnya, sebagian masyarakatnya percaya bahwa ari-ari yang telah dikubur harus diberikan pagar bambu di atasnya.
Setelah itu, kuburan ari-ari ini harus diberi penerangan selama 35 hari. Mereka percaya, hal itu bisa memberikan jalan terang bagi ari-ari dan bayi.
Menariknya, Moms, tradisi seputar ari-ari ini tak hanya ada di Indonesia, tapi juga di beberapa negara lainnya. Penasaran, seperti apa tradisinya? Yuk, dicek, Moms.

3 Negara yang Punya Tradisi Tentang Ari-ari Bayi

Ibu dan bayi Foto: Shutterstock
Masyarakat Turki percaya adanya hubungan antara plasenta dan bayi. Ya, menurut mereka plasenta akan mempengaruhi kehidupan bayi yang baru lahir di masa depan.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, ari-ari harus dikubur di tempat yang mencerminkan harapan orang tua. Misalnya, jika orang tua ingin anaknya menjadi pribadi yang taat beragama, maka mereka akan menguburkan ari-ari di depan masjid. Alasan inilah yang membuat masyarakat Turki tidak membuang ari-ari si bayi.
Sama seperti di Indonesia dan Turki, orang-orang Malaysia sangat menghormati hubungan antara plasenta dan bayi selama di dalam kandungan. Menurut tradisi Melayu, setelah bayi lahir, ari-ari harus dikubur di depan pintu rumah.
Ya Moms, terdapat ritual khusus untuk penguburan ari-ari di Malaysia. Ari-ari harus dibersihkan terlebih dahulu, kemudian diletakkan di selembar kain putih. Setelah itu, orang tua akan menambahkan berbagai bumbu seperti, garam, asam, bawang dan lain-lain. Tak hanya itu, mereka juga akan meletakkan buku, pensil dan jarum ke dalam bungkusan ari-ari. Hal itu bertujuan agar bayi tumbuh menjadi anak yang cerdas.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Bayi Baru Lahir Foto: Pixabay
Berbeda dengan kedua negara sebelumnya, tradisi terkait ari-ari di China terbilang unik. Alih-alih dikubur, ari-ari bayi justru akan dimakan oleh masyarakat China. Tradisi ini bernama placentophagy yakni seorang ibu harus memakan plasenta bayinya sendiri.
Tradisi ini bahkan didukung oleh para ahli pengobatan tradisional di China. Menurut mereka, memakan plasenta bayi sangat perlu dilakukan oleh ibu untuk mengatasi masalah ASI, seperti ASI yang hanya keluar dalam jumlah sedikit. Wah, benar enggak, ya?
Penulis: Hutri Dirga Harmonis