Tak Selalu Buruk, Tantrum Punya Banyak Manfaat untuk Anak, Lho!

11 November 2023 20:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak tantrum merengek di lantai. Foto: Darren Brode/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak tantrum merengek di lantai. Foto: Darren Brode/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tantrum merupakan fase yang normal dan merupakan bagian dari tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, meski mungkin tidak mudah, jangan memarahi anak saat ia tantrum, Moms.
ADVERTISEMENT
Ya, mengutip Parents, tantrum sebetulnya tak seburuk yang terlihat. Bahkan tantrum punya banyak manfaat bagi anak dan berperan penting untuk melatih kesehatan emosional serta tumbuh kembangnya, lho!
Simak selengkapnya dalam penjelasan berikut:

Manfaat Tantrum dalam Tumbuh Kembang Anak

1. Menghilangkan stres
Ilustrasi anak tantrum merengek di lantai. Foto: Hua_khai/Shutterstock
Anak yang tantrum akan menangis keras, berteriak, menjerit, bahkan mungkin berguling-guling. Ya, ia sedang melepaskan tekanan dan stres dalam dirinya. Maka, beri kesempatan ia untuk bisa merilis perasaan negatifnya sampai selesai. Namun ingat, tetap awasi ia meski Anda terlihat mengabaikannya.
Ketika menangis, secara alami tubuh sedang melepaskan hormon stres atau kortisol yang terkandung dalam air mata. Maka tak jarang, setelah anak selesai menangis ia akan merasa lebih lega dan tenang.
ADVERTISEMENT
“Menangis bukanlah rasa sakit, tetapi proses menjadi tidak luka,” jelas Deborah MacNamara, Ph.D., seorang pendidik orang tua sekaligus penulis buku Rest, Play, Grow: Making Sense of Preschoolers.
2. Meningkatkan kualitas tidur
Ilustrasi anak tidur dengan mulut terbuka. Foto: Ole.CNX/Shutterstock
Pernahkah Anda melihat anak Anda terbangun dari tidurnya dan kemudian tantrum, Moms? Nah sebetulnya, ia sedang berusaha mengeluarkan emosi terpendam atau perasaan negatifnya. Maka biarkan ia melepaskan perasaan itu hingga ia tenang, kemudian peluk erat si kecil dan Anda akan mendapati ia tidur lebih lelap setelahnya.
3. Membantu belajar
Manfaat lain tantrum yang disertai tangisan, ialah bisa jadi membantu anak belajar lebih baik. Bagaimana bisa?
Sebuah penelitian menunjukkan jika belajar terbaik anak adalah saat ia merasa rileks, bahagia, tanpa tekanan, dan setelah mampu mengekspresikan gangguan emosinya. Hal itu, sama seperti perasaan lega dan tenang setelah anak mengalami tantrum.
ADVERTISEMENT
4. Mengajarkan anak batasan dengan kata ‘tidak’
Orang tua perlu memahami jenis-jenis tantrum pada anak Foto: Shutterstock
Setelah anak tenang, tawarkan ia cinta, empati dan pelukan, Moms. Di saat itulah, kesempatan Anda untuk menjelaskan perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima.
Misalnya katakan, “Sayang, menangis dan menjerit-jerit itu bukan cara baik untuk mengatakan sesuatu, itu tidak bisa diterima. Jadi, katakan saja apa yang adik mau dengan tenang ya”.
5. Meningkatkan bonding orang tua dan anak
Ilustrasi ibu dan anak, ibu berbincang dengan anak. Foto: yamasan0708/Shutterstock
Alih-alih balik memarahi atau menghukum si kecil saat tantrum, beri kesempatan ia untuk dan perasaan negatifnya. Setelah itu, tawarkan ia cinta dan kasih sayang dengan pelukan hangat.
Bantu ia memahami dan memperbaiki perilaku salahnya dengan baik dan tenang. Lakukan perlahan hingga ia bisa menerima. Jika sudah begitu, ia akan merasa dipedulikan dan disayangi serta lebih dekat dengan Anda sesudahnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya anak, tantrum juga bisa menjadi momen untuk refleksi diri dan melatih kesabaran untuk mengasuh buah hati.