Tanda Anak Memiliki Memori Kerja yang Lemah

8 November 2021 11:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanda Anak Memiliki Memori Kerja yang Lemah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Tanda Anak Memiliki Memori Kerja yang Lemah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kecerdasan seorang anak dapat didukung oleh berbagai hal, termasuk kemampuan memori kerja yang dimilikinya. Ya Moms, memori kerja merupakan kemampuan yang dimiliki otak manusia untuk memproses dan menyimpan informasi sebelum diterapkan ke dalam sebuah situasi atau aktivitas.
ADVERTISEMENT
Anak yang masih berada dalam masa pertumbuhan biasanya memiliki kemampuan memori kerja yang lebih kecil daripada orang dewasa.
Meski demikian, memori kerja pada anak akan terus berkembang secara maksimal seiring bertambahnya usia si kecil. Pada sebagian anak, memori kerja akan mulai berfungsi dengan lebih baik saat anak menginjak usia enam tahun.
Di sisi lain, beberapa anak yang mungkin saja memiliki kemampuan memori kerja lebih lemah daripada anak lain seusianya. Hal ini perlu diwaspadai orang tua agar dapat memberi anak bantuan yang dibutuhkan sesuai dengan kondisinya.
Lantas, apa saja tanda anak memiliki memori kerja lemah?

10 Tanda Anak Punya Memori Kerja yang Lemah

10 Tanda Anak Punya Memori Kerja yang Lemah. Foto: Shutterstock
Firstcry Parenting melansir, ada beberapa hal yang bisa menjadi tanda anak memiliki memori kerja yang lemah dan perlu diwaspadai oleh orang tua:
ADVERTISEMENT
1. Anak sering melakukan kesalahan saat menghitung atau menulis.
2. Anak tidak punya kemampuan untuk memperbaiki kesalahan yang dibuatnya, karena tidak ingat apa instruksi atau perintah sebelumnya.
3. Jika tidak tertarik dengan satu aktivitas, anak mudah teralihkan atau memilih untuk melakukan hal lain yang lebih dimengertinya.
4. Anak cenderung kesulitan untuk menunggu giliran dan lupa apa yang harus dikatakan atau dilakukan saat gilirannya tiba.
5. Prestasi akademik anak terlihat buruk secara konsisten dan kemampuan bahasanya di bawah rata-rata anak lain seusianya.
Ilustrasi kesulitan belajar pada anak. Foto: Shutter Stock
6. Keterampilan matematika anak buruk dan biasanya merasa sulit untuk memecahkan operasi hitungan yang sederhana.
7. Anak mengalami kesulitan mengikuti dan menyelesaikan tugas tertentu yang memiliki langkah-langkah berurutan di dalamnya. Ia sering kebingungan atau berhenti di tengah tugas karena tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
8. Ketika dihadapkan dengan kegiatan instruktif, anak sering kehilangan pemahaman detail atau sepenuhnya melupakan celah instruksi. Mereka akan gagal untuk melacak dirinya sendiri di dalam aktivitas tersebut.
9. Keterampilan organisasi anak terlihat buruk, ketika ia tidak dapat membawa buku atau perlengkapan aktivitas yang sesuai dengan jadwal tertentu. Anak juga mungkin sering kehilangan barang dan lupa melupakan langkah-langkah ketika dihadapkan dengan aktivitas berurutan.
10. Anak sering tidak dapat melakukan pekerjaannya secara mandiri seperti membereskan mainan atau mengerjakan tugas sekolah dan lebih bergantung pada orang tuanya.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis