Tanda Anak Siap Masuk Preschool

3 Oktober 2022 12:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak preschool. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak preschool. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebagian orang tua masa kini yang ingin anaknya mendapatkan pendidikan atau pembelajaran lebih cepat dengan mendaftarkannya preschool, seperti kelompok bermain atau playgroup atau PAUD.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, preschool umumnya diperuntukkan bagi anak mulai dari usia tiga tahun. Namun, perlu dipahami bahwa kesiapan anak masuk preschool tidak hanya dilihat dari usianya saja. Ada hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan sebelum mendaftarkan anak ke preschool. Apa saja itu? Simak penjelasan berikut ini sebagaimana dikutip dari Verywell Family.

Tanda Kesiapan Anak untuk Masuk Preschool

Ilustrasi anak ke toilet sendiri. Foto: Shutterstock
1. Anak Sudah Bisa ke Toilet Sendiri
Beberapa preschool umumnya berharap agar siswanya bisa ke toilet sendiri atau setidaknya berani minta tolong ke guru jika ingin ke toilet. Selain itu, anak usia prasekolah juga diharapkan mampu melakukan hal-hal dasar pada dirinya sendiri, seperti memasang kancing baju, mengikat sepatu, hingga cuci tangan sendiri.
2. Anak Bisa Mengikuti Petunjuk
ADVERTISEMENT
Seperti sekolah pada umumnya, guru di preschool juga akan memberikan arahan pada siswanya meski tidak dengan cara yang tegas atau ketat. Untuk itu, sebelum mendaftarkan anak ke preschool, pastikan anak Anda mampu mengikuti arahan atau petunjuk yang diberikan padanya. Anda mungkin bisa membiasakan hal itu di rumah sejak dini, Moms.
3. Kata-kata Anak dapat Dipahami
Ilustrasi ibu mengobrol dengan anak preschool. Foto: Shutter Stock
Anak usia prasekolah umumnya sudah mampu berbicara dalam kalimat sederhana yang terdiri dari 3 – 5 kata. Si kecil biasanya juga sudah bisa menjelaskan apa yang sedang ia lakukan atau yang ia rasakan.
Meski pelafalannya belum sempurna, setidaknya anak dapat mengucapkan kata-kata yang dapat dipahami oleh orang lain. Begitu pun sebaliknya, anak juga harus mampu mendengarkan dan memahami perkataan orang lain.
ADVERTISEMENT
4. Kemampuan Bersosialisasi
Di preschool nanti, anak akan bertemu dengan orang-orang baru, mulai dari anak sebaya hingga guru-gurunya. Untuk itu, pastikan anak tidak malu untuk berinteraksi dengan orang baru, Moms. Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir soal hal ini karena pada dasarnya preschool akan menjadi tempat bagi anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan baru.
5. Bisakah Anak Menerima Transisi?
Ilustrasi preschool. Foto: Shutterstock
Preschool umumnya menyediakan aktivitas yang beragam dan terjadwal. Misalnya, setelah aktivitas seni selesai, siswa akan diajak untuk melakukan aktivitas berhitung.
Nah, pastikan terlebih dahulu apakah anak bisa menerima transisi seperti itu sebelum mendaftarkannya ke preschool ya, Moms. Pasalnya, beberapa anak mungkin sering keasyikan dengan satu aktivitas, sehingga akan rewel saat akan berpindah ke kegiatan lain.
ADVERTISEMENT
Namun, jangan khawatir, Moms. Kemampuan tersebut bisa dibiasakan di rumah. Anda bisa membuat aktivitas terjadwal di rumah agar anak terbiasa dengan transisi. Selain itu, berikan ‘pemberitahuan’ sebelum berganti aktivitas. Misalnya, “Setelah makan camilan ini, nanti kita mewarnai, ya,” Dengan begitu, anak lebih siap dengan perubahan aktivitas.
6. Anak Bisa Jauh dari Orang Tua
Wajar jika anak menangis dan tak ingin ditinggal orang tua saat pertama kali masuk preschool, Moms. Namun, akan lebih baik jika anak dibiasakan terlebih dahulu untuk jauh dari Anda sebelum mendaftarkannya ke preschool.
Misalnya, Anda bisa menitipkan si kecil ke kakek-neneknya atau sekadar meninggalkannya sebentar untuk pergi ke toko dekat rumah. Dengan begitu, anak akan lebih siap untuk ditinggal saat masuk preschool.
ADVERTISEMENT