Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Perut yang kian membuncit menjadi salah satu tanda hamil yang paling tampak terlihat. Ya Moms, bahkan beberapa orang sering mengaitkan perut ibu hamil yang membesar itu dengan berat badan bayi di dalam kandungan. Terlebih, bila usia kandungan Anda sudah memasuki trimester ketiga kehamilan.
ADVERTISEMENT
Perlu Anda pahami bahwa kondisi bayi di dalam kandungan yang besar juga menjadi salah satu hal yang harus diwaspadai selama kehamilan. Ya Moms, bila berat badan bayi di dalam kandungan lebih besar dari ukuran normal, maka ada beberapa hal yang perlu Anda waspadai.
Selain itu, Anda juga perlu memahami apa saja tanda-tanda yang bayi di dalam kandungan besar. Nah Moms, yuk, simak penjelasan lebih lanjut dari dokter di bawah ini.
Kata Dokter soal Tanda Bayi di Dalam Kandungan Berukuran Besar
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Thomas Chayadi, SpOG, mengatakan bahwa pada umumnya bayi di dalam kandungan berukuran besar dapat dilihat dari perut sang ibu alias tingginya fundus uteri yang besar --titik tertinggi rahim. Hal ini biasanya dapat dilakukan saat ibu melakukan pemeriksaan USG.
ADVERTISEMENT
"Hanya kan setiap kali kontrol, kalau zaman dulu bayi kontrol di bidan tuh ukur tinggi rahim --fundus uterinya berapa. Kalau misalnya, tinggi fundusnya lebih dari 34 cm atau 35 cm, kemungkinan bayi (di dalam kandungan) itu akan besar," kata dr. Thomas kepada kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Jika Anda melakukan pemeriksaan USG secara rutin, biasanya ada taksiran berat janin yang nantinya disesuaikan dengan kurva pertumbuhan janin. Dokter yang praktik di Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah, Jakarta Barat ini pun memberikan contoh, bila ada bayi saat diperiksa usia kandungan ibu 34 minggu tapi ukuran bayinya seperti bayi 36 minggu. Maka dapat diartikan bahwa saat pemeriksaan selanjutnya --di usia 36 minggu, berat badannya akan bertambah.
ADVERTISEMENT
"Di situlah kita melihat kemungkinan bayi tersebut akan besar," ujarnya.
Riwayat Ibu Hamil dengan Diabetes
Belum lagi, jika sang ibu memiliki riwayat kencing manis atau mengidap diabetes gestasional atau diabetes melitus yang tidak terkontrol. Ya, kondisi ini bisa saja memengaruhi janin di dalam kandungan. Sehingga, bayi pun menjadi besar dan gemuk.
Sementara itu, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Gita Pratama, SpOG, menjelaskan kondisi berat badan janin besar atau lebih dari 4000 gram biasanya dalam dunia medis disebut dengan istilah makrosomia. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kondisi ibu dan janin.
Kondisi Lain yang Bisa Sebabkan Bayi di Dalam Kandungan Besar
Selain diabetes, kondisi ibu hamil dengan obesitas, kenaikan berat badan ibu yang berlebih selama kehamilan, memiliki riwayat melahirkan dengan anak makrosomia dan kehamilan lewat waktu (post term), serta kondisi janin seperti adanya kelainan genetik merupakan penyebab paling sering terjadinya makrosomia.
ADVERTISEMENT
Apabila ditemukan kondisi bayi makrosomia, biasanya dokter akan memastikan terlebih dahulu kondisi panggul ibu, apakah memungkinkan untuk menjalankan persalinan normal (spontan/ pervaginam) atau tidak.
Jika kepala atau tubuh bayi lebih besar dibandingkan dengan rongga panggul ibu, maka akan dipertimbangkan untuk melakukan persalinan dengan operasi caesar demi keselamatan ibu dan bayi. Jadi, bila ditemukan tanda adanya makrosomia, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk merencanakan proses persalinan yang tepat, Moms.
Anda biasanya juga disarankan untuk bisa mengontrol asupan makanan --terutama makanan yang mengandung gula atau karbohidrat sederhana. Konsumsilah makanan yang sehat dan rendah lemak, olahraga teratur, menjaga berat badan selama kehamilan, serta menjaga kadar gula darah terutama bagi ibu dengan diabetes
ADVERTISEMENT
"Kalau misalnya ibu menderita diabetes melitus atau diabetes gestasional, maka ibu harus segera kontrol ke dokter untuk dilihat kadar gula darahnya supaya bayinya tidak tumbuh terlalu besar," tutup dr. Thomas.