news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tanda dan Cara Identifikasi Kontraksi Asli Jelang Persalinan

17 Juli 2022 11:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil alami kontraksi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil alami kontraksi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Jelang persalinan, ibu hamil akan mengalami kontraksi sebagai tanda bahwa bayi siap dilahirkan. Kondisi ini biasanya terjadi saat kehamilan memasuki usia 37-40 minggu. Namun, beberapa ibu hamil mungkin mengalaminya lebih cepat dan melahirkan bayi prematur.
ADVERTISEMENT
Mengutip Very Well Family, kontraksi terjadi ketika otot-otot di rahim menegang dan kemudian rileks. Saat rahim berkontraksi, perut terasa mengeras, kemudian kembali melunak saat rahim berelaksasi.
Namun, tidak semua kontraksi menjadi tanda ibu akan melahirkan. Ya Moms, sebagai ibu hamil mungkin pernah mengalami kontraksi palsu atau yang disebut kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi palsu umumnya terjadi dalam waktu pendek dan tidak sekuat kontraksi asli.
Nah Moms, agar tidak terkecoh dengan kontraksi palsu, berikut ini tanda dan cara mengidentifikasi kontraksi asli jelang persalinan, seperti dikutip dari Very Well Family.

Tanda Kontraksi Asli Jelang Persalinan

Ilustrasi ibu hamil alami kontraksi. Foto: Shutterstock
Tanda kontraksi asli biasanya muncul beberapa hari sebelum hari perkiraan lahir (HPL). Saat kontraksi terjadi, rahim Anda sedang bersiap untuk mengeluarkan bayi. Berikut ini beberapa tanda umum yang dialami ibu hamil saat kontraksi.
ADVERTISEMENT

Cara Mengidentifikasi Kontraksi Asli

Ilustrasi ibu hamil kontraksi menjelang persalinan. Foto: Thinkstock
American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) mengeluarkan pedoman untuk mengidentifikasi kontraksi asli, yaitu sebagai berikut.
1. Waktu dan Frekuensi Kontraksi
Kontraksi asli umumnya terjadi selama 60 โ€“ 90 detik dengan pola yang teratur. Sementara itu, kontraksi palsu terjadi secara acak dan tidak memiliki pola.
ADVERTISEMENT
2. Perubahan saat Bergerak
Bergerak atau mengubah posisi tubuh umumnya tidak dapat menghalangi munculnya kontraksi asli. Jika saat ibu bergerak kontraksi tersebut berhenti, mungkin saja itu hanya kontraksi palsu.
3. Kekuatan Kontraksi
Kontraksi asli terasa lebih nyeri dibanding kontraksi palsu. Bahkan, kekuatannya makin lama makin meningkat. Sementara itu, kontraksi palsu lebih lemah dan intensitasnya rendah.
4. Lokasi Nyeri
Rasa nyeri saat kontraksi asli biasanya berada di area punggung, mulai dari belakang hingga ke depan. Sementara kontraksi palsu hanya berada di depan atau bagian perut saja.
5. Penyebab
Penyebab kontraksi asli tentu saja yaitu tanda bayi siap untuk dilahirkan. Sementara itu, kontraksi palsu biasanya disebabkan oleh hal lain, seperti terlalu sering berolahraga saat mendekati HPL, dehidrasi, dan setelah berhubungan seks.
ADVERTISEMENT