Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Tanda Infeksi setelah Operasi Caesar yang Perlu Diwaspadai
5 Januari 2025 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Selain pervaginam, ibu juga bisa melahirkan bayi melalui operasi caesar . Umumnya, metode ini dilakukan karena ibu atau bayi memiliki kondisi tertentu yang membuatnya tidak bisa lahir secara pervaginam.
ADVERTISEMENT
Melahirkan dengan operasi caesar dilakukan dengan membuat sayatan di bagian perut ibu. Nah, sayatan ini bisa menimbulkan risiko infeksi pascamelahirkan. Menurut asisten profesor di Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Feinberg, Universitas Northwestern, Dr. Whitney B. You, MD, operasi caesar umumnya aman namun infeksi bisa saja terjadi.
“Sekitar 3-15 persen ibu yang menjalani operasi caesar mengalami infeksi di rahim, perut, atau tempat sayatan,” ungkap Dr. Whitney seperti dikutip dari Parents.
Lantas, apa tandanya bila ibu mengalami infeksi setelah operasi caesar?
Tanda Infeksi Setelah Operasi Caesar
Moms, bekas luka operasi caesar dapat terinfeksi jika bakteri masuk ke dalamnya. Jika bakteri menyebar, maka infeksi bisa berkembang ke area rahim dan sisi perut lainnya. Gejala infeksi biasanya muncul dalam beberapa hari setelah operasi.
ADVERTISEMENT
Bila ibu mengalami infeksi, mereka mungkin mengalami gejala seperti berikut ini:
-Kemerahan di sekitar sayatan.
-Pembengkakan abnormal di sekitar sayatan.
-Kebocoran cairan dari luka sayatan.
-Meningkatnya rasa sakit di area luka, atau rasa sakit yang tidak kunjung membaik.
-Pendarahan hebat di sayatan.
Bagaimana jika infeksi telah menyebar ke area internal? Ibu mungkin mengalami hal ini:
-Demam lebih dari 38 derajat celcius.
-Sakit perut yang hebat.
-Menggigil, kelelahan kronis, nyeri tubuh, atau gejala yang mirip flu.
-Mengalami keputihan berbau busuk.
Faktor Risiko Infeksi Setelah Operasi Caesar
Infeksi setelah operasi caesar bisa disebabkan oleh banyak hal. Profesor dan dokter kandungan di McGovern Medical School di UT Health, Dr. Pamela Promecene, MD, mengungkapkan, kemungkinan infeksi tergantung pada alasan operasi caesar itu sendiri.
ADVERTISEMENT
“Misalnya, operasi caesar yang terencana memiliki risiko yang sedikit lebih rendah daripada operasi caesar darurat, karena dokter dan pasien memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan operasi,” kata Dr. Pamela.
Selain itu, kondisi kesehatan ibu juga bisa mempengaruhi risiko infeksi setelah operasi seperti obesitas, diabetes, riwayat operasi caesar, konsumsi obat-obatan, hingga kebiasaan merokok.