Tanda Kehamilan 1 Minggu Setelah Berhubungan Seks, Apakah Ada?

20 Agustus 2024 19:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hubungan suami istri yang menunggu kehamilan. Foto: Shutterstick
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hubungan suami istri yang menunggu kehamilan. Foto: Shutterstick
ADVERTISEMENT
Tidak semua perempuan memiliki kepekaan terhadap perubahan tubuhnya saat akhirnya hamil. Kadang, ada yang bisa merasakan tanda kehamilan dalam beberapa minggu setelah berhubungan badan atau berhubungan seks, tapi ada pula yang butuh waktu hingga hitungan bulan.
ADVERTISEMENT
Secara umum, menurut Planned Parenthood, tanda kehamilan bisa muncul dalam 2-3 minggu setelah berhubungan seks. Namun, kebanyakan perempuan akan merasakan gejala yang signifikan di minggu ke-6 setelah siklus menstruasi terakhir.
Itu karena pada tahap awal kehamilan, sel telur yang telah dibuahi memerlukan waktu untuk menempel ke lapisan rahim. Proses ini memakan waktu 6-12 hari. Kemudian tubuh masih butuh waktu lagi untuk menghasilkan hormon yang memicu timbulnya gejala.
Lantas, adakah tanda kehamilan 1 minggu setelah berhubungan badan? Simak penjelasan selengkapnya dalam uraian berikut.

Adakah Tanda Kehamilan 1 Minggu Setelah Berhubungan Badan?

Ilustrasi kehamilan. Foto: Kmpzzz/Shutterstock
Dijelaskan dalam laman Parents bahwa ibu hamil tidak akan bisa merasakan tanda kehamilan dalam sepekan setelah berhubungan seks. Ini karena proses pembuahannya sendiri butuh waktu 6-12 hari.
ADVERTISEMENT
Meskipun gejalanya tidak langsung muncul, tapi kehamilan sudah bisa dideteksi dengan tes darah yang dikenal sebagai beta HCG pada minggu pertama setelah ovulasi.
Tanda kehamilan nantinya akan muncul di minggu kelima atau keenam. Gejalanya dapat berupa telat menstruasi, nyeri payudara, kelelahan, sering buang air kecil, dan mual (morning sickness).
Kadangkala, gejala di atas juga dirasakan perempuan setelah berhubungan seks. Namun, penyebabnya bukan karena kehamilan, melainkan perubahan hormon akibat siklus menstruasi. Jadi, jangan salah paham, ya, Moms.
Gaya hidup yang buruk juga turut memengaruhi munculnya gejala seperti tengah hamil. Misalnya, kurang tidur, tidak bisa mengelola stres, atau terlalu banyak berolahraga. Penyakit tertentu juga dapat menimbulkan gejala-gejala tersebut.
Jadi, mengidentifikasi kehamilan memang tidak dapat mengandalkan gejala saja, Moms, karena sifatnya sangat umum. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan tes kehamilan menggunakan test pack. Jika ingin hasil yang lebih akurat, lakukan tes darah atau beta HCG.
ADVERTISEMENT

Kapan Tes Kehamilan yang Dianjurkan?

Ilustrasi kehamilan.Foto: Shutter Stock
Kebanyakan ahli medis menyarankan para perempuan untuk menunggu masa menstruasinya selesai di bulan tersebut sebelum melakukan tes kehamilan. Pasalnya, hal ini dapat memengaruhi hasil tes.
Seorang ahli kesehatan reproduksi dan hormon asal Amerika Serikat, dr. Amy Beckley, PhD, menjelaskan dalam laman Parents bahwa tes yang dilakukan terlalu dini bisa memberikan hasil yang negatif. Selain itu, beberapa alat tes kehamilan juga sangat sensitif, sehingga bisa menunjukkan hasil positif palsu.
Tes kehamilan yang terlalu dini juga dapat menyebabkan stres bagi perempuan, apalagi jika mendapatkan hasil negatif saat sedang mendambakan bayi.
Ditambah lagi, jika melakukan tes sebelum periode menstruasi selesai dan hasilnya positif, Anda perlu melakukan tes ulang setelah 72 jam untuk memastikan sekali lagi.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, tes yang dilakukan sebelum periode menstruasi hasilnya kurang akurat. Selain itu, Anda harus beli test pack berkali-kali untuk memastikan kehamilan. Risiko lain yang mungkin terjadi adalah keguguran dini.
Dokter kandungan dan ginekolog asal Greenville, dr. Lauren Demosthenes, MD, mengatakan, "Jika Anda melakukan tes kehamilan dini dan hasilnya positif, lalu Anda melakukan tes beberapa hari kemudian dan tiba-tiba hasilnya negatif, Anda mungkin mengalami kehamilan kimiawi di mana embrio yang ditanamkan mulai memproduksi hormon HCG tetapi kemudian berhenti."