Tanda Kekerasan Finansial dalam Rumah Tangga

11 Agustus 2024 18:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanda Kekerasan Finansial dalam Rumah Tangga. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Tanda Kekerasan Finansial dalam Rumah Tangga. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat membicarakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), hal yang pertama terlintas dalam benak biasanya adalah kekerasan fisik atau verbal. Padahal, penelitian menunjukkan konflik kekerasan finansial juga sama seringnya terjadi dalam hubungan yang tidak sehat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari VeryWell Mind, penelitian menunjukkan, 99% kasus kekerasan dalam rumah tangga juga melibatkan penyalahgunaan keuangan.
Oleh karena itu, kita perlu memahami tanda-tanda kekerasan finansial dalam rumah tangga, sehingga bisa mencari solusinya.

Cara Mengenali Tanda Kekerasan Finansial dalam Rumah Tangga

Ilustrasi Pasangan Bertengkar. Foto: Kmpzzz/Shutterstock
Secara keseluruhan, kekerasan finansial bersifat sangat terisolasi karena korban sering kali bergantung secara finansial pada pelaku kekerasan. Tanpa sumber daya, korban tidak dapat melihat jalan keluar dari situasi yang sedang dijalani.
Berikut beberapa tanda kekerasan secara finansial sedang terjadi:
1. Memanfaatkan Sumber Daya Pasangan Tanpa Sepengetahuan
Suami atau istri mengeksploitasi keuangan pasangannya tanpa berdiskusi atau meminta persetujuan terlebih dahulu.
Berikut beberapa contoh eksploitasi ini:
-Mengontrol atau membelanjakan uang pasangannya
-Menggunakan kartu kredit tanpa persetujuan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Shutterstock
2. Mengganggu Pekerjaan Pasangan
Sebagai pasangan, kita seharusnya mendukung apa yang yang dikerjakan oleh pasangan kita. Namun, jika pasangan justru menunjukan tanda-tanda di bawah ini, maka kita perlu waspada.
-Mengkritik dan meremehkan pekerjaan atau pilihan karier pasangan
-Menyabotase tanggung jawab pekerjaan pasangan
-Melecehkan pasangan di tempat kerja
3. Mengendalikan Aset dan Keuangan Bersama
Bila pasangan memiliki kendali penuh atas uang dan aset keluarga, tapi Anda tidak memiliki akses tapi Anda tidak memiliki akses tersebut, maka perlu didiskusikan dengan pasangan.
Berikut ini beberapa contoh pengendalian sumber daya dan aset bersama:
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Have a nice day Photo/Shutterstock
-Memiliki standar ganda dalam hal pengeluaran. Misalnya, pasangan mungkin menghabiskan uang untuk hiburan, makan di luar, hingga belanja pakaian, tetapi mengkritik ketika Anda melakukan pengeluaran serupa.
ADVERTISEMENT
-Membatasi akses terhadap uang keluarga atau bahkan tidak diinformasikan soal aset-aset yang dimiliki pasangan.
-Terjadi konflik karena uang dan kemudian terlibat dalam bentuk pelecehan lain seperti menghina atau melakukan kekerasan fisik.