Tanda Pasangan Berpotensi Lakukan Kekerasan

7 Desember 2022 13:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Moms, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sulit ditolerir karena biasanya akan terjadi berulang. Meski sudah minta maaf dan menyadari kesalahannya, tak jarang pelaku KDRT akan bertindak serupa saat ada masalah atau muncul pemicu lain. Oleh karena itu saat memilih pasangan, penting untuk memastikan bahwa calon suami bukanlah tipikal pria yang mudah melakukan kekerasan fisik.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, sebab kekerasan fisik bisa terjadi pada siapa saja, termasuk Anda maupun anak Anda. Salah satunya terjadi pada balita berusia 2 tahun asal Depok, Jawa Barat, yang diketahui tewas di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, karena dianiaya oleh pacar ibunya, Sabtu (3/12).
Ilustrasi KDRT pada anak. Foto: Mary Long/Shutterstock
Kasus ini diduga karena sang anak sempat buang air besar sampai berceceran di lantai. Melihat hal tersebut, pelaku merasa emosi dan diduga membanting korban berkali-kali dan mengenai lantai. Berdasarkan hasil autopsi, korban mengalami luka di bagian tubuhnya akibat benda tumpul. Luka yang paling parah terletak pada bagian belakang kepala si kecil.
Nah Moms, berkaca dari kasus ini, ayah dan ibu perlu mengetahui sifat dan karakter pasangannya masing-masing sebelum memutuskan untuk menikah. Selain itu, latar belakang keluarga dan masa lalu pasangan juga penting diketahui. Sebab, hal itu termasuk salah satu pemicu terjadinya kekerasan.
ADVERTISEMENT
Di Amerika Serikat, hampir 20 orang per menit mengalami kekerasan fisik dari pasangannya sendiri. Jumlah tersebut belum termasuk kasus kekerasan emosional dan kekerasan fisik yang tidak dilaporkan. Sehingga, tak ada salahnya untuk mengetahui tanda atau red flag jika pasangan berpotensi melakukan kekerasan dalam hubungan atau berumah tangga.

Apa Saja Tanda-Tanda yang Perlu Diwaspadai Jika Pasangan Berpotensi Lakukan Kekerasan?

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga. Foto: Shutterstock
Mengutip Very Well Mind, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan, perilaku agresif saat usia remaja, masalah ekonomi, tingkat pendidikan yang rendah, kurang bersosialisasi, dan keterampilan pemecahan masalah yang buruk bisa menyebabkan seseorang melakukan kekerasan. Selain itu, orang yang melakukan kekerasan terhadap seorang lainnya mungkin juga memiliki riwayat kekerasan fisik dan emosional saat usia kanak-kanak, Moms.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari itu semua, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai jika perilaku ini dilakukan oleh pasangan Anda, yaitu:
Nah Moms, bila hal itu terjadi, sebaiknya segera cari tempat yang aman untuk berlindung. Jika pasangan Anda sampai melakukan kekerasan fisik, segera hubungi petugas berwenang untuk ditangani lebih lanjut.