Tanya Jawab Seputar Amandel pada Anak

2 November 2022 7:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sakit amandel. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sakit amandel. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Salah satu penyakit yang mungkin sering dialami oleh anak adalah tonsilitis atau lebih akrab disebut dengan amandel. Ya Moms, penyakit tersebut menyebabkan pembengkakan di bagian belakang tenggorokan, sehingga menimbulkan berbagai gejala, seperti sakit tenggorokan, sulit menelan, hingga demam. Salah satu penyebab umum dari amandel adalah makanan berminyak dan makanan atau minuman dingin.
ADVERTISEMENT
Amandel umumnya akan sembuh setelah dokter meresepkan antibiotik dan obat pereda nyeri. Namun, dalam beberapa kasus, kondisi ini membutuhkan operasi. Bahkan, mengutip Parents, setidaknya ada sekitar 383 ribu tonsilektomi atau operasi pengangkatan tonsilitis yang dilakukan pada anak setiap tahunnya.
Lantas, apa saja hal-hal yang perlu dipahami orang tua tentang amandel pada anak? Simak tanya-jawab berikut ini, Moms.

Apa itu Amandel?

Ilustrasi anak sakit amandel. Foto: Shutter Stock
Amandel merupakan lobus (bagian tubuh yang berbentuk bulat) berwarna merah mudah yang berada di kedua sisi lengkungan di tenggorokan. Amandel biasanya akan terlihat saat kita membuka mulut lebar-lebar.
Amandel kerap disamakan dengan kelenjar gondok. Padahal, keduanya memiliki perbedaan. Kelenjar gondok tersembunyi di balik hidung dan di atas langit-langit mulut dan hanya dapat dilihat dengan perangkat medis khusus, seperti sinar X.
ADVERTISEMENT
Namun, keduanya juga memiliki kesamaan, yaitu sama-sama merupakan jaringan kecil seperti kelenjar getah bening di bagian belakang tenggorokan yang membantu menyaring kuman yang mungkin masuk ke paru-paru.

Mengapa Amandel Bisa Bengkak?

Karena berfungsi untuk menyaring kuman yang masuk ke mulut, amandel jadi sering berinteraksi dengan kuman. Saat kuman yang masuk cukup banyak, amandel akan meningkatkan respons imun tubuh, sehingga akan membuatnya membesar atau membengkak.
“Amandel bisa menjadi sangat kewalahan oleh bakteri dan mikroorganisme lain, sehingga itu menjadi meradang,” jelas Kathleen Yaremchuk, MD., wakil ketua departemen THT di Henry Ford Hospital, Michigan, Amerika Serikat.
Amandel yang membesar dapat mengganggu proses menelan, membuat anak mendengkur saat tidur, dan berisiko menimbulkan gangguan tidur.
ADVERTISEMENT

Apa Perbedaan Amandel dengan Radang Tenggorokan?

Ilustrasi anak sakit amandel. Foto: Shutter Stock
Tonsilitis atau amandel merupakan sakit tenggorokan yang lebih parah dibanding radang tenggorokan pada umumnya. Hal itu disebabkan oleh paparan virus atau bakteri, sehingga tenggorokan menjadi merah, bengkak, dan terasa nyeri. Anak juga merasa kesulitan saat menelan, sehingga sering menolak makan saat sakit amandel.
Adapun gejala umum dari amandel yaitu demam, sakit telinga, suara serak, bau mulut, muntah, hingga pembengkakan kelenjar getah bening. Untuk mengatasinya, anak perlu mengkonsumsi antibiotik sesuai dengan resep dokter untuk mencegah penyebaran infeksi.

Apakah Anak yang Mendengkur saat Tidur Berarti Amandelnya Bengkak?

Amandel yang membengkak umumnya menyebabkan penyumbatan dan menghalangi oksigen yang masuk ke tubuh, sehingga anak mungkin akan mendengkur saat tidur. Namun, mendengkur belum tentu menjadi gejala dari amandel ya, Moms. Mendengkur juga bisa menjadi tanda dari penyakit lain, seperti pilek, alergi, atau masalah kesehatan lainnya.
ADVERTISEMENT

Apakah Amandel dapat Mempengaruhi Kesehatan Mulut Anak?

Amandel yang membengkak dapat mempengaruhi kesehatan mulut anak, seperti bau mulut, gusi mengering, dan penyakit periodontal. Pasalnya, anak cenderung bernapas lewat mulut saat mengalami amandel.
“Pernapasan mulut dapat menempatkan anak pada risiko lebih besar untuk kerusakan gigi,” kata ketua kedokteran gigi anak di University of North Carolina, Michael Roberts, DDS.