Tanya Jawab Seputar Plasenta Berkapur pada Kehamilan

20 Februari 2018 12:04 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plasenta (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Plasenta (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Plasenta atau ari-ari memiliki peran penting bagi ibu hamil. Ari-ari yang mirip bunga kol itu, berfungsi menyalurkan makanan dan oksigen kepada janin, memproduksi hormon kehamilan dan menyalurkan sisa metabolisme ke sistem pembuangan ibu.
ADVERTISEMENT
Namun, pada masa kehamilan bisa jadi terjadi kelainan plasenta yang perlu diwaspadai Moms. Salah satunya adalah ketika plasenta berkapur.
Normahkah itu terjadi? Apa penyebab dan bagaimana dampaknya? kumparanMom (kumparan.com) merangkum pertanyaan dan jawaban (Q&A) seputar plasenta berkapur sebagai berikut:
Normalkah?
Sebetulnya, perkapuran pada plasenta itu normal Moms. Asal, terjadi saat sekitar usia kehamilan minggu ke-38 akhir. Pada kondisi itu, plasenta yang mengapur tidak bersifat patologik yang berhubungan dengan penyakit atau proses degeneratif lainnya.
Namun, Anda perlu waspada ketika perkapuran terjadi sebelum trimester ketiga. Mengapa? Itu dikarenakan gumpalan darah beku (thrombus) terjadi dan bisa menyumbat pembuluh darah, utamanya dari rahim menuju plasenta.
Apa penyebabnya?
Perkapuran plasenta yang tidak normal, bisa diakibatkan oleh penyakit saat hamil. Seperti, gangguan antibodi, tekanan darah tinggi, infeksi hingga komplikasi kehamilan.
ADVERTISEMENT
Gaya hidup yang kurang sehat bisa jadi akar masalahnya. Maka, mulailah hidup sehat hingga hindari merokok dan minum minuman beralkohol berlebihan.
Bagaimana dampaknya?
Pada janin, bisa jadi terjadi penumpukan atau deposit kalsium, memperkeras dan menyumbat pembuluh darah, memicu persalinan prematur, pertumbuhan janin terganggu hingga tidak bisa berkembang baik.
Maka dari itu, yuk jalanin pola hidup sehat terutama saat hamil.