Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kabarnya, kasus campak bisa melonjak karena cakupan imunisasi pada anak selama pandemi COVID-19 menurun. Hal ini tentu membuat ibu dan ayah khawatir akan kesehatan buah hatinya, terutama jika mereka belum mendapatkan vaksinasi campak.
Nah Moms, agar kita bisa menjaga kesehatan diri dan keluarga, sebaiknya ketahui dulu soal penyakit campak yang menjadi KLB ini melalui tanya jawab kumparanMOM bersama ahli berikut ini.
QnA soal KLB Campak
Usia berapa anak perlu vaksin MR/MMR?
Vaksin MR bisa diberikan sejak usia 9 bulan. Sementara vaksin MMR saat usia anak di atas 12 bulan. Vaksin ini bisa didapatkan gratis di puskesmas.
Apa bedanya campak dengan roseola atau tampek?
Ruam pada campak muncul ketika anak demam, sedangkan ruam pada roseola muncul setelah anak tidak demam.
ADVERTISEMENT
Anak yang sudah divaksin apakah masih bisa tertular?
Masih bisa, tapi kemungkinannya kecil.
Jika sudah pernah terkena campak, mungkinkah kena lagi?
Anak yang pernah kena campak masih ada kemungkinan terjangkit lagi.
Seperti apa gejala campak pada anak?
Anak mengalami demam, tegang, sakit kepala, mulut kering, dan muncul koplick spots (ruam merah). Ketidaknyamanan ini membuat anak berekspresi seperti marah atau kesal.
Bagaimana proses penularan campak?
Campak masuk via udara ke tubuh, sehingga anak mengalami sakit, kemudian muncul gejala. Penularannya bisa terjadi sebelum ruam muncul, hingga 4 hari setelahnya.
Apa dampaknya jika terkena campak?
Tubuh lupa terhadap daya kebalnya sehingga lebih rentan dengan penyakit lainnya.
Apakah campak bisa menimbulkan komplikasi?
Bisa. Mata bisa buta, penyakit jantung, paru-paru, pneumonia, mulutnya luka, gizi burik, diare, dehidrasi, fungsi otak menurun, hingga menyebabkan kematian.
ADVERTISEMENT
Bolehkah anak mandi saat terkena campak?
Anak yang terkena campak biasanya demam, jadi sebaiknya tidak dimandikan karena bisa meningkatkan suhu tubuhnya.
Apakah campak bisa menyebar karena angin?
Sebenarnya, campak juga bisa menyebar tanpa terkena angin.
Kondisi di DKI Jakarta
Sementara itu, khusus di wilayah DKI Jakarta, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi, dr Ngabila Salama, menyebut kasus campak mulai meningkat pada September hingga November 2022 dan menurun di bulan Desember 2022.
"75 persen campak mengenai balita, 20 persen anak SD, dan 5 persen pada dewasa. Sehingga penting untuk menyisir dan melengkapi imunisasi campak rubella balita dan anak SD," ujar dr Ngabila kepada kumparanMOM.
Sebagai bentuk pencegahan, dr Ngabila mengingatkan semua pihak untuk mengenakan masker saat berada di kerumunan, menjaga kebersihan diri, kebersihan tangan, pola hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan imunitas tubuh.
ADVERTISEMENT
"Yang paling utama lengkapi imunisasi campak rubella segera! Gratis dari pemerintah di puskesmas atau layanan imunisasi terdekat. Prinsip vaksin lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali!" tegasnya.