Tekanan Darah Rendah saat Hamil, Ini yang Perlu Diwaspadai

10 Agustus 2021 9:56 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi periksa tekanan darah saat hamil. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi periksa tekanan darah saat hamil. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Memantau tekanan darah ibu hamil memang sangat penting untuk mewaspadai tekanan darah rendah (hipotensi) maupun tinggi (hipertensi). Pasalnya, hipotensi maupun hipertensi tak hanya berbahaya bagi ibu hamil tapi juga berpengaruh pada kesehatan janin.
ADVERTISEMENT
Laman resmi American Heart Association melansir, bila tekanan darah berada berada di angka 90/60 mmHg atau kurang, bisa jadi ibu hamil mengalami hipotensi alias tekanan darah rendah.
Hipotensi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sistem peredaran darah yang tidak lancar karena pembuluh darah sedang mengembang untuk mengalirkan darah ke rahim, terlalu lama berdiri atau terlalu lama berbaring.

Risiko Tekanan Darah Rendah saat Hamil

Risiko Tekanan Darah Rendah saat Hamil Foto: Shutterstock
Tekanan darah rendah juga bisa menjadi tanda komplikasi awal kehamilan seperti kehamilan ektopik, di mana sel telur yang dibuahi berkembang di tempat lain selain di rahim. Karena itu ibu hamil harus waspada bila mengalaminya.
Selain itu, ibu hamil yang mengidap hipotensi dikhawatirkan bisa jatuh pingsan yang berisiko terhadap kesehatan janin.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui juga, sebenarnya selama 12 minggu pertama, ibu hamil mungkin akan mengalami hipotensi dan tekanan darah akan meningkat lagi saat kehamilan memasuki trimester ketiga.
Namun, jika Anda mengalami pingsan atau pusing bersama dengan sakit kepala yang parah, penglihatan yang berubah dan sesak napas, sebaiknya segeralah temui dokter untuk mendapat pengobatan lebih lanjut, Moms.