Telat Menstruasi dan Tes Kehamilan Negatif, Apa yang Harus Dilakukan?

16 Desember 2023 14:51 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tes pack atau tes kehamilan negatif. Foto: Shutterstcok
zoom-in-whitePerbesar
Tes pack atau tes kehamilan negatif. Foto: Shutterstcok
ADVERTISEMENT
Apakah Anda sedang telah menstruasi, Moms? Maka hal pertama apa yang dilakukan? Beberapa wanita mungkin akan mencoba tes kehamilan, karena umumnya telat haid merupakan salah satu gejalanya.
ADVERTISEMENT
Tetapi, apa yang terjadi bila sudah tes kehamilan namun hasilnya tetap negatif? Anda mungkin bertanya-tanya tentang hasil ini, terutama pasangan yang memang sedang mencoba program hamil.
Sebelum khawatir lebih jauh, Anda perlu mengetahui bahwa tes kehamilan bisa saja menampilkan hasil negatif palsu (false negative). Sering kali, hasil negatif palsu terjadi ketika Anda melakukan tes kehamilan terlalu dini dalam siklus menstruasi Anda. Bisa juga terjadi ketika tes kehamilan tidak dilakukan sesuai instruksi yang tepat. Siklus menstruasi yang tidak teratur juga memengaruhi munculnya hasil negatif palsu.
"Tidak semua wanita punya siklus menstruasi yang teratur. Frekuensi menstruasi normalnya berkisar 21 hingga 35 hari masih dianggap normal, dan bisa bervariasi setiap bulannya," ucap Dokter Spesialis Kandungan, Julia Arnold VanRooyen, M.D., seperti dikutip dari laman Parents.
Tes pack atau tes kehamilan negatif. Foto: Shutterstock
Selain tes kehamilan yang terlalu dini, ada penyebab lain terlambatnya menstruasi. Apa saja?
ADVERTISEMENT
Penyebab Menstruasi Telat, Apakah Selalu Tanda Kehamilan?
Jawabannya, tidak selalu tanda kehamilan. Beberapa penyebab di bawah ini mungkin adalah alasan Anda telat menstruasi:
1. Gaya Hidup
Olahraga berlebihan, sedang menyusui bayi, atau menghadapi banyak stres bisa menjadi penyebab Anda telat menstruasi atau bahkan melewatkannya sama sekali. Menurut Dr. VanRooyen, hal ini sebagian besar disebabkan oleh perubahan kadar estrogen.
"Estrogen adalah hormon yang membangun lapisan rahim dan kemudian dilepaskan saat menstruasi. Sebagian besar hormon ini diproduksi di ovarium, tetapi juga ada di kelenjar adrenal dan sel lemak. Pertambahan atau penurunan berat badan yang signifikan dapat menyebabkan perubahan jumlah estrogen di dalam tubuh," tutur Dr. VanRooyen.
Saat Anda menyusui eksklusif, ada kemungkinan Anda melewatkan menstruasi. Ini terjadi karena hormon penghasil susu, prolaktin, menghambat produksi estrogen untuk sementara.
ADVERTISEMENT
Sementara stres mengaktifkan kelenjar adrenal yang sebenarnya berfungsi memproduksi hormon lain, seperti kortisol.
"Bahkan, olahraga berlebihan dapat yang menyebabkan jumlah lemak tubuh sangat sedikit dapat mengakibatkan penurunan jumlah estrogen," ucap dia.
2. Konsumsi Obat-obatan
Beberapa jenis obat-obatan dapat menunda menstruasi atau bahkan tidak mengalaminya sama sekali. Beberapa jenis kontrasepsi hormonal juga dapat memengaruhi siklus menstruasi, seperti IUD, cincin, hingga koyo.
"Banyak wanita mengalami menstruasi yang lebih ringan atau berhenti menstruasi sama sekali saat menggunakan kontrasepsi hormonal. Ini normal dan tidak berbahaya atau mengkhawatirkan. Obat-obatan lain juga dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi, seperti steroid, anti-koagulan (pengencer darah), atau kemoterapi tertentu," ungkap Dr. VanRooyen.
3. Perubahan Hormon
Telat menstruasi juga dapat disebabkan oleh perubahan kadar hormon di dalam tubuh. Misalnya, jika Anda memiliki tiroid yang terlalu aktif atau tidak aktif pun dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, telah menstruasi atau tidak lagi haid juga menjadi tanda Anda memasuki masa perimenopause. Ini merupakan tahap sebelum akhirnya Anda memasuki menopause dan menurunnya hormon reproduksi.
4. Kehamilan Ektopik
Kehamilan yang terjadi di luar rahim terjadi pada sekitar 1-2 persen kehamilan, dan kondisi ini juga bisa menyebabkan hasil tes kehamilan negatif.
Pada ibu yang mengalami kehamilan ektopik, tidak hanya pembentukan plasenta yang tertunda tetapi juga produksi hormon kehamilan hCG juga terganggu.
5. Kondisi Medis Tertentu
Berbagai kelainan termasuk sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga dapat memengaruhi siklus menstruasi Anda. Begitu juga endometriosis (pertumbuhan jaringan abnormal di luar rahim), penyakit Von Willebrand (kelainan pembekuan darah), dan kanker endometrium (sel kanker yang ditemukan di lapisan rahim) juga dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur dan bahkan terlambat.
ADVERTISEMENT

Apakah Hasil Tes Kehamilan Bisa Salah?

Secara umum, tes kehamilan bisa diandalkan untuk mendapat hasil akurat yang menentukan apakah Anda hamil atau tidak. Akurasinya pun bisa mencapai 99 persen. Ketika Anda terlambat menstruasi dan mendapat hasil negatif tes kehamilan, namun masih yakin Anda hamil maka bisa mencoba lagi tes kehamilannya.
Faktanya, para peneliti menunjukkan penyebab paling umum hasil tes yang kurang akurat, yaitu sebelum jumlah hCG cukup pada urine Anda.
Bahkan, jika Anda masih benar-benar yakin dengan tanggal menstruasi terakhir, maka di bulan-bulan selanjutnya masih bisa mengalami perbedaan siklus yang berbeda.
Anda pun bisa mendatangi bidan atau dokter kandungan agar bisa mendapatkan kepastian penyebab Anda telat menstruasi, apakah penyebabnya karena sedang hamil atau faktor lainnya, Moms.
ADVERTISEMENT