Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Manis Saat Natal Berbahaya untuk Anak

25 Desember 2018 15:09 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
cupcake Natal (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
cupcake Natal (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Natal tentu belum lengkap rasanya jika tanpa hidangan lezat di rumah. Mulai dari makanan berat sampai camilan ringan biasanya harus ada di meja. Cokelat dan kue-kue khas Natal, seperti kue jahe dan kue nastar, sampai kue khas Natal di tiap daerah, seperti kue poporcis dari Ambon, kue klapertart khas Manado, sampai kue bagea khas NTT pasti mudah ditemui di rumah saat perayaan Natal.
ADVERTISEMENT
Anak-anak pun tentu tampak bahagia mengkonsumsi makanan manis yang kaya akan gula di hari ini. Suasana bahagianya Natal membuat anak-anak seakan tak bisa dihentikan untuk mengkonsumsi makanan manis tersebut, lagi dan lagi. Padahal, terlalu banyak makan gula tak bagus untuk kesehatannya, Moms. Hal itu bisa membuat anak terkena sugar rush, kondisi di mana anak menjadi sangat aktif akibat konsumsi makanan manis.
Selain bisa menyebabkan sugar rush, gula juga bisa menyebabkan masalah kesehatan lain pada anak, seperti yang dikutip dari laman Fed Health:
1. Merusak gigi
Ilustrasi gigi anak.  (Foto: Thinkstock )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gigi anak. (Foto: Thinkstock )
Anak tentu senang sekali mengkonsumsi makanan manis. Namun, kebiasaan mengonsumsi makanan manis ternyata harus disertai dengan menjaga kebersihan gigi. Jika tidak begitu, maka gigi si kecil akan berisiko berlubang.
ADVERTISEMENT
Ya, sisa makanan yang ada di dalam mulut akan menyebabkan pertumbuhan bakteri. Bakteri tersebut akan membuat mineral pada gigi menghilang, serta menyebabkan gigi berlubang. Untuk itu, setiap kali si kecil mengkonsumsi makanan manis, ajaklah ia untuk segera menyikat gigi.
2. Hiperaktif
Anak makan cokelat. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak makan cokelat. (Foto: Thinkstock)
Gula memang belum terbukti menyebabkan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), namun, penelitian yang tertulis dalam Journal of Alternative Medicine Review tahun 2000, mengemukakan bahwa mengkonsumsi gula bisa memperburuk gejala-gejala ADHD, termasuk hiperaktif dan perilaku destruktif atau merusak. Penelitian itu mencatat, anak-anak yang diberi makan gula halus kurang dari 6 gram sehari mengalami peningkatan gejalanya.
3. Obesitas
Obesitas pada anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Obesitas pada anak (Foto: Thinkstock)
Sama seperti orang dewasa, berat badan anak bisa bertambah ketika mereka mengkonsumsi lebih banyak kalori dibanding kalori yang mereka bakar. Anak-anak yang terlalu banyak mengkonsumsi gula cenderung kurang makan makanan sehat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh. Selain itu, makanan manis cenderung tidak mengenyangkan, hal itu membuat anak terus memakannya tanpa sadar apa efek yang bisa mereka peroleh di kemudian hari, termasuk obesitas.
ADVERTISEMENT
4. Diabetes
cupcake Natal (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
cupcake Natal (Foto: Shutterstock)
Makanan yang tinggi kadar gulanya bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 atau resistensi insulin orang yang mengkonsumsinya terus menerus.
5. Kekurangan gizi
Kue-kue natal (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Kue-kue natal (Foto: Pexels)
Anak-anak yang makan gula berlebih tentu bisa punya berat badan yang berlebih juga. Namun, berat badan berlebih itu bukan berarti mereka sehat, Moms. Mereka justru mungkin saja kekurangan gizi. Makanan yang tinggi kadar gulanya menyediakan kalori kosong. Anak-anak yang terus makan makanan berkalori kosong ini berkemungkinan kehilangan vitamin, mineral, dan antioksidan penting.
Idealnya, kadar gula yang dikonsumsi anak yang belum berusia 12 tahun harus kurang dari 10 persen total asupan energi per hari. Maka itu, mengontrol makanan yang anak makan selama Natal ini penting, Moms.
Untuk menyiasatinya, gunakan gula rendah kalori saat membuat hidangan Natal, baik minuman manis, cokelat, atau kue. Coba hidangkan buah-buahan sebagai pengganti camilan manis di siang hari kala keluarga sedang kumpul. Dan jangan lupa minumkan si kecil air mineral atau air putih. Air putih dapat menstabilkan glukosa dalam aliran darah. Yang tak kalah penting, jangan lupa juga untuk ajak anak berolahrga keesokan paginya setelah perayaan Natal selesai.
ADVERTISEMENT
Penulis: Nanda Saputri