news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tetap Lanjutkan Menyusui atau Hentikan saat Bayi Muntah Susu?

26 November 2019 19:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ibu menyusui - POTRAIT Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ibu menyusui - POTRAIT Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat maupun setelah proses menyusui, tak sedikit ibu mendapati bayi mereka mengeluarkan susu dari mulutnya. Apakah berbahaya sehingga menyusui harus dihentikan? Sebelum menjawabnya, orang tua perlu membedakan dulu keluarnya susu tersebut termasuk gumoh atau muntah susu.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gumoh adalah keluarnya sebagian susu saat atau setelah menyusu pada bayi. Adapun hal ini tergolong normal, umumnya terjadi karena ia minum susu terlalu banyak atau menelan banyak udara. Biasanya ketika gumoh, si kecil juga masih aktif, tampak nyaman, dan mengalami peningkatan berat badan yang baik.
Ilustrasi bayi muntah susu. Foto: Shutter Stock
Sementara muntah susu, lebih mengarah ke hal yang abnormal, Moms. Si kecil terlihat mengejan seperti ingin mengeluarkan sesuatu yang menyangkut di dalam tubuhnya, ia terlihat tidak nyaman atau rewel. Dengan mengetahui perbedaan dari keduanya, diharapkan orang tua dapat menangani sesuai kasus.
IDAI juga menulis, untuk mencegah gumoh, setelah minum susu posisikan bayi tegak selama 30 menit, pastikan bahwa tidak ada yang menekan bagian perut bayi, dan sendawakan. Jangan paksakan ia minum susu lebih banyak lagi, Moms. Sementara bila muntah, upayakan supaya bayi tetap mendapat cairan. Berikanlah sedikit tapi sering, untuk menghindarkan ia dari dehidrasi.
Ilustrasi Bayi Muntah. Foto: Shutter Stock
Bagaimana bila kasusnya muntah berkali-kali? Dokter Spesialis Anak, dr. Farabi el fouz Arafiq, SpA, MKes, dari RSU Bunda Margonda Depok mengatakan, sebaiknya jangan langsung memberikan si kecil susu lagi.
ADVERTISEMENT
"Apabila sudah muntah berkali-kali, ibu harus membawa si kecil ke dokter, dan bukannya berkonsentrasi memberikan makan lagi. Karena apabila muntah karena faktor patologis atau faktor yang didasari pada suatu penyakit, maka harus dibereskan dulu penyakitnya. Sehingga muntahnya bisa hilang," kata dr. Farabi kepada kumparanMOM.
ibu menyusui Foto: Shutterstock
Meski bukan berkonsentrasi memberi makan, Anda masih bisa menyusui si kecil, Moms. Sebab hal ini lebih kepada memberi efek nyaman padanya. Menurut dr Farabi, berikan jeda sekitar 10 hingga 15 menit. Bila bayi sudah tidak muntah dalam rentang waktu itu, Anda dapat menyusui secara normal.
"Ibu boleh tetap menyusui, akan tetapi bukan memaksa bayi untuk menyusu lagi padahal sudah terlihat bayi muntah berulang kali. Ini yang salah. Sambil menyusui, ibu perlu membawanya ke dokter agar tahu penyebabnya apa," tutupnya.
ADVERTISEMENT