Tips Agar Anak Berhenti Mengejek Teman seperti Kasus di Blitar

16 Maret 2023 15:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ajarkan anak untuk tidak tinggal diam dan berani mempertahankan kebenaran Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ajarkan anak untuk tidak tinggal diam dan berani mempertahankan kebenaran Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saling mengejek mungkin awalnya bisa terjadi karena anak ingin main-main saja dan tujuannya bercanda. Tapi, ada juga yang mengejek untuk menghina, sehingga menyakiti perasaan temannya. Mengejek bahkan bisa berubah menjadi bullying ketika ejekan sering dilakukan dan tujuannya untuk menyakiti.
ADVERTISEMENT
Seperti yang terjadi baru-baru ini, seorang anak di Desa Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dibacok oleh teman mengajinya. Keduanya diketahui saling mengejek saat bermain. Pelaku yang tidak terima lalu membacok korban menggunakan celurit.
Akibatnya korban mengalami luka pada bagian tangan kanan dan mendapatkan perawatan di rumah sakit Ngudi Waluyo.
Moms, perilaku mengejek selain berdampak pada diri anak itu sendiri, tentu bisa saja akan dijauhi oleh teman-temannya. Maka dari itu, kebiasaan ini sebaiknya dihilangkan.
Psikolog Anak dan Keluarga, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, memberikan tips agar anak tidak suka mengejek. Berikut beberapa hal yang perlu orang tua perlu orang tua pahami:
1. Anak harus dibiasakan tidak diejek
Pastikan setiap harinya anak baik di rumah atau sekolah, mengejek bukan menjadi hal yang biasa.
ADVERTISEMENT
2. Ingatkan anak saat mulai saling mengejek
Sebagai orang tua, sebaiknya mulai hindari pemakluman ‘namanya juga anak-anak’.
3. Ajari anak pahami 'ekspresi wajah teman'
Ajari anak untuk mengenali ekspresi wajah temannya saat sudah mulai tersakiti dengan ejekannya. Wajah memerah artinya dia harus stop dan meminta maaf.
4. Kenalkan cara bersaing sehat
Ajarkan anak untuk bersaing sehat sehingga kalah menang dalam bermain tidak disikapi secara berlebihan.
Vera juga membeberkan cara melatih anak sejak dini agar kelak tumbuh menjadi anak yang tak suka mengolok-olok.
"Tumbuhkan empati, ajak anak mengenali emosinya dan juga emosi orang lain. Kalau kamu tidak suka diejek, orang lain pun tidak suka. Sebaiknya diskusikan dengan anak bagaimana caranya untuk menghindar tanpa ikut membalas ejekan temannya,’’ ujar Vera.
ADVERTISEMENT

Tips Mengelola Emosi Anak

Ilustrasi anak marah. Foto: Shutter Stock
Agar si kecil tidak berlebihan atau berperilaku agresif dalam menanggapi sesuatu, baik itu marah-marah atau bahkan memukul, orang tua perlu mengajari cara berikut ini:
Pertama, orang tua perlu ajari dan mencontohkan anak untuk menenangkan diri. Kedua, ajari si kecil untuk mengenali emosinya dan biasakan untuk utarakan emosi secara verbal bukan aksi fisik.
Ketiga, orang tua juga harus memahami emosi anak serta menunjukkan bahwa kita sebagai orang tua memahaminya. Terakhir, setelah anak tenang, diskusikan dengan anak cara-cara ekspresikan emosi yang lebih tepat.