Tips agar Anak Betah Tinggal di Lingkungan Baru saat Pindah Rumah

26 Maret 2022 10:03 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi keluarga pindah rumah. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keluarga pindah rumah. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pindah rumah bisa membuat perasaan campur aduk pada beberapa orang. Ya Moms, di satu sisi, Anda mungkin bersemangat untuk memulai kehidupan baru di tempat lain. Namun, di lain sisi, ini bisa jadi tantangan tersendiri, karena tidak mudah mengenalkan lingkungan baru pada anak. Selain itu, berpisah dengan orang-orang yang sudah dikenal, bisa saja menimbulkan perasaan sedih.
ADVERTISEMENT
Pindah rumah juga bisa membuat beban psikologis pada beberapa anak anak. Menurut riset yang dipublikasi di Journal of Social and Personality Psychology, sering pindah rumah merupakan hal yang berat untuk anak dan bisa mengacaukan pertemanan yang si kecil miliki.
Mengutip laman Psychology Today, efek psikologis itu akan lebih signifikan pada anak yang introvert atau punya berkepribadian yang tidak fleksibel. Hal ini bisa berdampak pada kehidupannya saat dewasa, karena mereka cenderung tidak bahagia, kurang merasa puas pada hidupnya, dan hanya memiliki sedikit hubungan yang berkualitas.
Nah Moms, untuk membantu anak nyaman di lingkungan baru saat harus pindah rumah, berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.

1. Bicarakan soal rencana pindah rumah

Ilustrasi Ibu bicara kepada anak soal pindah rumah. Foto: Shutter Stock
Mengatakan langsung 'kita akan pindah rumah' bagi sebagian anak kecil mungkin saja tidak akan langsung dipahami. Sebelum pindah, jelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud pindah rumah dan apa yang akan didapatkan saat tiba di lingkungan barunya. Hal ini dapat mengurangi kecemasan anak saat harus meninggalkan rumah lamanya.
ADVERTISEMENT

2. Tanyakan pada anak apa yang ada di pikirannya

Anak mungkin merasa khawatir dan takut dengan apa yang akan terjadi pada lingkungan barunya nanti. Ya Moms, kekhawatiran perlu didengar sebelum pindah. Cobalah beri jawaban yang jujur dan lengkap, dan cari solusi bersama terkait hal-hal yang dikhawatirkan anak.

3. Pilih waktu pindahan yang tepat

Anda perlu melihat situasi ketika ingin pindah rumah, misalnya ketika libur sekolah atau berganti semester. Sehingga, anak tidak harus berpisah di tengah kegiatan belajar bersama teman-temannya. Bahkan, anak bisa ikut membantu mengemas barang-barangnya karena tidak ada pekerjaan sekolah yang wajib ia lakukan.
Ilustrasi anak baru pindah rumah. Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO

4. Buat daftar hal-hal baru

Apabila pindah ke daerah yang benar-benar baru, Anda bisa membuat daftar apa saja yang bisa dilakukan dan tidak ada saat berada di rumah lama. Misalnya, "Rumah kita akan dekat kolam renang, kita bisa berenang di sana setiap akhir pekan.". Anak bisa lebih bersemangat karena bisa beraktivitas dengan hal-hal baru.
ADVERTISEMENT

5. Libatkan anak saat pindahan rumah

Melibatkan anak untuk membantu saat pindahan rumah bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan. Ajak anak untuk membantu mengemas barang yang akan dibawa dan ditinggal. Kegiatan ini tak hanya mengajarkan anak untuk memilih sesuai kebutuhan, tapi juga diajak bertanggung jawab dengan barangnya masing-masing. Saat mengemas barang, Anda bisa mengajak anak ngobrol untuk mengetahui perasaannya soal pindah rumah.

6. Buat suasana nyaman

Setelah barang-barang selesai dipindahkan, Anda bisa mengeluarkan barang-barang kesayangan anak terlebih dahulu. Hal ini bisa membantu mereka merasa seperti di rumah sendiri. Kenalkan juga pada tetangga di sekitar rumah. Akan lebih baik apabila ada tetangga yang memiliki anak seumuran, sehingga bisa menjadi teman baru si kecil.
ADVERTISEMENT
Pindah rumah mungkin tampak melelahkan ya, Moms. Jangan lupa sempatkan diri untuk bersantai sambil mengajak anak berjalan-jalan di lingkungan barunya.