Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Walaupun belum diwajibkan, namun tidak ada salahnya mengenalkan anak tentang kewajiban ibadah puasa Ramadhan bagi muslim sejak dini. Tak hanya untuk anak-anak dengan kondisi tubuh sehat saja, tapi juga termasuk bagi anak dengan kondisi khusus seperti diabetes melitus tipe satu.
ADVERTISEMENT
Diabetes tipe satu ini adalah kondisi kronis saat pankreas sangat sedikit memproduksi insulin atau tidak sama sekali. Oleh sebab itu, bagi Anda yang memiliki anak dengan kondisi ini, sangat disarankan untuk menjaga gula darahnya tetap stabil dan terpantau, terutama selama berpuasa.
Dokter Spesialis Anak, dr. Bambang Tridjaja AAP, Sp.A(K) mengatakan boleh tidaknya anak dengan diabetes tipe 1 berpuasa, tergantung pada kemungkinan risiko yang muncul pada anak nantinya. Misalnya risiko hipoglikemia (gula darah rendah) atau risiko hiperglikemia (gula darah tinggi).
"Keduanya bisa muncul ketika anak berpuasa. Sebenarnya anak-anak dengan diabetes tipe satu tidak boleh berpuasa karena bila dipaksakan akan terjadi komplikasi. Tapi kalau Hba1c (glukosa dalam hemoglobin) stabil, orang tua bisa berkonsultasi dulu untuk mendapat persetujuan dokter," kata dr. Bambang dalam acara Webinar "Kiat Berpuasa Ramadhan yang Aman Bagi Diabetesi Tipe 1 di Masa Pandemi COVID-19", beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Nah agar kondisi anak dengan diabetes tipe satu tetap terjaga gula darah dan kesehatannya, dokter yang juga subspesialis Endokrinologi Anak ini menyarankan orang tua mempersiapkan berbagai hal. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, Moms.
Di antaranya, orang tua harus memiliki persediaan kebutuhan insulin selama satu bulan. Jangan sampai saat dipertengahan bulan insulin habis. Karena ditakutkan beberapa apotik atau toko obat yang menjual insulin langka karena pandemi.
"Segera berbuka walaupun sudah jam 4 sore sekalipun, kalau sudah mengalami gejala hipoglikemi atau hiperglikemi. Kalau 5 menit lagi buka puasa, bolehlah ditahan dulu, tapi kalau 2-4 jam sudah menunjukkan gejala, pastikan berbuka puasa," ujarnya.
Selanjutnya, pastikan Anda memiliki nomor kontak dokter anak Anda untuk bertanya tentang tata laksana di rumah, rencanakan menu sahur dan berbuka secara aktif, supaya dosis insulin yang dibutuhkan sesuai dengan yang dianjurkan dokter. Serta kurangi aktivitas yang berat untuk mencegah terjadinya hipoglikemia atau hiperglikemia pada anak.
ADVERTISEMENT
"Kalau pun terpaksa harus keluar rumah misalnya ke rumah sakit, maka hindari kerumunan, menggunakan masker, dan jangan lupa rajin mencuci tangan dengan sabun," tutupnya.