Tips agar Anak Mau Mendengarkan dan Tidak Menyela Pembicaraan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tapi di sisi lain, si kecil jadi sering mengoceh tanpa henti, selalu ingin didengarkan, bahkan sampai menyela pembicaraan Anda. Namun jangan cemas, sebab hal itu wajar terjadi. Ya Moms, anak belum memahami kapan dia harus berbicara dan kapan dia harus berhenti untuk mendengarkan.
Jadi jangan buru-buru memarahinya karena menyela pembicaraan Anda. Dikutip dari Young Parents, coba ajarkan anak Anda keterampilan mendengarkan pembicaraan tanpa menyela dengan cara berikut ini.
Cara Mendengarkan Orang Lain
Anda harus menjelaskan pada anak bahwa percakapan adalah proses komunikasi dua arah yang melibatkan perubahan. Sama seperti dia ingin orang lain mendengarkannya ketika ia berbicara, orang lain pun mengharapkan hal yang sama.
Latih anak laki-laki atau anak perempuan Anda di rumah dengan hal tersebut. Ketika anak berbicara, tunjukkan bahwa Anda mendengarkan dengan melakukan kontak mata, menganggukkan kepala dengan cepat, dan dengan mencocokkan ekspresi wajah Anda dengan suasana hatinya. Lalu dorong dia untuk melakukan hal yang sama ketika Anda berbicara.
ADVERTISEMENT
Katakan Bahwa Menyela Bukan Hal yang Baik
Si kecil mungkin mengharapkan Anda membiarkannya untuk berbicara tanpa gangguan dan dia bahkan akan mencoba meredam suara Anda dengan berbicara lebih keras dari biasanya supaya Anda mendengarkan. Ya, dia mungkin sangat senang mendengar suaranya sendiri.
Di saat seperti itu, Anda hampir tidak memiliki kesempatan untuk membuka mulut untuk berbicara. Jadi, lain kali saat dia mengganggu Anda berbicara, angkat tangan Anda untuk menunjukkan bahwa ia harus berhenti, dan lanjutkan sampai Anda selesai. Dia akan segera memahami bahwa ada waktu dan tempat untuk berbicara, dan ada saat ketika ia harus diam dan mendengarkan.
Ajak Anak Berpikir Sebelum Bicara
Meskipun Anda membesarkan anak Anda untuk bersikap jujur dan mengatakan apa yang ia pikirkan dan rasakan, tapi ia juga harus belajar untuk menimbang dampak komentar yang diberikan pada orang lain.
ADVERTISEMENT
Misalnya, mengomentari wanita di depannya yang berbadan gemuk atau bahwa pamannya memiliki banyak bintik-bintik merah besar di wajahnya, yang bila dikomentari bisa menyebabkan rasa malu.
Moms, tekankan pada si kecil bahwa meskipun Anda ingin dia berkata jujur, dia harus sadar bahwa komentar untuk fisik seseorang sebaiknya disimpan untuk dirinya sendiri, kecuali dia secara khusus diminta untuk mengatakan sesuatu.
Seiring bertambahnya usia, kepekaannya akan meningkat. Selain mendengarkan tanpa gangguan, anak Anda juga harus mengembangkan keterampilan percakapan untuk menunjukkan minat pada apa yang dikatakan orang lain. Salah satu cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan mengajukan pertanyaan yang berhubungan langsung dengan apa yang baru saja dikatakan.
Misalnya, katakan padanya bahwa perhiasan favorit Anda rusak, dan giring si kecil agar bertanya, "Bisakah Anda memperbaikinya?" atau "Apakah itu membuatmu sedih?" Dengan begitu, ia akan terbiasa bersimpati dengan orang lain.
ADVERTISEMENT