Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Menyusui punya banyak sekali manfaat bagi ibu dan bayi. Selain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, menyusui juga bisa mencegah ibu terkena berbagai penyakit, salah satunya kanker payudara.
ADVERTISEMENT
Tapi nyatanya, proses menyusui tak selalu berjalan lancar. Terkadang, ada beberapa kendala yang mungkin saja dirasakan oleh ibu menyusui, salah satunya mastitis.
Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada sekitar 3-20 persen ibu menyusui yang mengalami mastitis. Hal ini tentu menjadi perhatian penting, karena mastitis bisa berdampak pada penurunan produksi ASI. Tak hanya itu, mastitis juga bisa membuat ibu enggan menyusui karena rasa nyeri yang ditimbulkannya.
Faktor yang memicu mastitis pada ibu menyusui pun bisa beragam. Mulai dari puting lecet, frekuensi menyusui yang jarang atau pendek, payudara yang dikosongkan secara tidak sempurna, pelekatan yang tidak tepat, penghentian menyusu secara mendadak, hingga pemakai krim puting yang berlebihan atau terlalu sering. Selain itu, stres pada ibu hingga malnutrisi juga bisa jadi penyebab masalah ini.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana mengatasinya?
Mengutip IDAI, cara mengatasi mastitis dapat dimulai dengan memperbaiki teknik menyusui. Aliran ASI yang baik merupakan hal penting dalam mengatasi mastitis. Oleh karena itu, ibu dianjurkan agar lebih sering menyusui dimulai dari payudara yang bermasalah.
Namun, bila Anda merasa sangat nyeri, Anda boleh menyusui dari sisi payudara yang sehat. Setelah itu, sesegera mungkin pindahkan ke payudara yang mastitis, bila sebagian ASI telah menetes dan nyeri sudah berkurang. Posisikan bayi pada payudara sedemikian rupa sehingga dagu atau ujung hidung berada pada tempat yang mengalami sumbatan. Hal ini akan membantu mengalirkan ASI dengan baik, Moms.
Anda tak perlu khawatir untuk menyusui saat mastitis. Hingga kini, tidak ada bukti adanya gangguan kesehatan pada bayi yang terus menyusu dari payudara yang mengalami mastitis, Moms.
ADVERTISEMENT
Namun, bila Anda tidak mampu melanjutkan menyusui, Anda harus memerah ASI dengan tangan atau pompa. Jangan menghentikan menyusui, karena hal itu justru bisa memicu risiko yang lebih besar terhadap terjadinya abses (nanah). Anda juga bisa memijat payudara dengan jari yang telah dilumuri minyak atau lotion. Pijatlah payudara dari daerah sumbatan ke arah puting untuk membantu melancarkan ASI.
Jangan lupa juga untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan memenuhi kebutuhan cairan tubuh, Moms. Anda juga perlu beristirahat cukup untuk memulihkan kondisi tubuh. Oleh karena itu, mintalah suami atau anggota keluarga lain untuk membantu merawat bayi. Dengan begitu, Anda bisa beristirahat dan menyusui bayi dengan baik.