Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Kunci penting suksesnya mengasuh anak, salah satunya adalah dengan membagi peran dan tugas antara ayah dan ibu. Sebab, saling melengkapi bisa memberikan pengalaman dan pengetahuan yang seimbang bagi anak.
ADVERTISEMENT
Psikolog Rayi Tanjung dari Klinik Kancil mengatakan, anak mempelajari apa pun dari lingkungan sekitarnya. Dan, lingkungan pertama serta yang paling utama jadi tempat belajar anak adalah keluarga.
"Jadi ketika ada ketimpangan pembagian peran antara ibu dan ayah, anak jadi punya role model yang kurang positif," kata Rayi.
Selain membantu mengurangi stres pada ibu, berbagi peran dengan suami juga bisa membangun koneksi antara ayah dengan si kecil.
Nah Moms, dalam sesi ngobrol bareng teman kumparanMOM di grup WhatsApp Mom Hebat Squad, ada beberapa sharing pengalaman ibu dalam berbagi peran dengan sang suami. Apa saja, ya?
Cerita Ibu Berbagi Peran dengan Ayah dalam Keluarga
Bagi Tugas dengan Suami
Indah rasanya bila pasangan bisa diajak berbagi peran dalam keluarga ya. Semua pekerjaan bisa dilakukan berdua, mulai dari mencari nafkah sampai mengurus anak, seperti cerita Ibu Daiva.
ADVERTISEMENT
“Aku semuanya dilakuin berdua min. Dari cari uang sampai urus anak. Alhamdulillah soalnya kita berdua WFH,’’ ujar Ibu Daiva.
Hal senada juga dikatakan Ibu Dewi Hamdan. Dia membagi tugas dengan suami, mulai dari anak-anak bangun tidur hingga tidur lagi. Sejak anaknya sekolah, setiap pagi si kecil diurus oleh ayahnya.
"Dari bangunin, mandiin, pakein baju, suapin, sampai anterin sekolah. Saya fokus bagian dapur siapin sarapan, bekal kerja papahnya dan bekal anaknya," kata Dewi Hamdan.
Kemudian selama suami bekerja, semua urusan rumah tangga dan anak, ia yang menyelesaikan. Setelah sang suami pulang, sekitar pukul 20.00 WIB, urusan anak kembali dipegang suaminya. Saat itulah ia gunakan untuk me time!
Kemudian saat akhir pekan, urusan anak sepenuhnya dipegang suami, ia membereskan rumah seharian. Termasuk jika bepergian di akhir pekan, anak dipegang suami, dan ia yang bertugas bawa barang bawaan.
ADVERTISEMENT
Dilakukan Sendiri dan Dibantu Orang Tua
Ibu Aprillian bercerita, di weekday ia full seharian mengurus rumah tangga, sebab sang suami kerja. Namun, ia bersyukur karena tinggal bersama orang tua, urusan rumah tangga dan pengasuhan anak ada yang membantu.
‘’Alhamdulillahnya aku tinggal bareng orang tuaku, jadi masih ada yang bantuin kalau anakku lagi aktif-aktifnya. Karena aku di rumah juga sekalian sambil buka usaha,’’ tutur Ibu Aprillian.
Saling Berinisiatif dan Memperhatikan Kondisi Pasangan
Segala sesuatunya akan terasa lebih ringan bila dikerjakan bersama atau saling bergantian. Salah satunya dalam mengurus rumah tangga atau pengasuhan, seperti cerita Ibu Reka.
‘’Saling bergantian, misal seharian ini aku jagain anak pas suami pulang rumah berantakan, setelah dia selesai makan pasti dia beberes rumah dari nyapu, ngepel, dan lain-lain. Tanpa diminta, sebaliknya kalau suami lagi capek lelah pasti aku inisiatif buat pijitin atau tanya pengen dimasakin apa. Kalau kalau hari libur waktunya kita jalan bertiga,’’ujar Ibu Reka.
ADVERTISEMENT
Fleksibel, Tergantung Situasi
Lain lagi dengan pengalaman di keluarga Ibu Nurul Imani. Karena ia dan suami punya usaha di rumah, keduanya tidak terlalu kaku dalam urusan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.
Jika memang tidak sempat, Nurul dan suami tidak memaksakan membereskan rumah saat itu juga.
"Jadi kita saling bantu aja, kalau lagi mager ya enggak akan di kerjakan, semua dikerjakan ketika mood-nya sudah ada atau dirasa sudah tidak nyaman dilihat. Sesimpel itu kami menghadapinya," tutur Nurul.
Tips Berbagi Peran Antara Ibu dan Ayah dalam Keluarga
Moms, pembagian tugas rumah tangga dan pengasuhan bisa menjadikan ayah dan ibu teladan positif bagi anak.
Dikutip Raising Children, ayah dan ibu idealnya melakukan pembagian peran di dalam pengasuhan anak. Membagi peran artinya membagi tugas dan tanggung jawab. Dengan beban yang dibagi ini, peluang untuk memberikan pengasuhan optimal terbuka lebar.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa hal yang dapat Anda dan pasangan lakukan dalam membagi peran. Misalnya tugas Anda memberikan pengertian tentang sesuatu ke anak, sementara tugas pasangan yakni mengasuh anak saat Anda kewalahan. Lalu, apa tips agar ibu dan ayah bisa konsisten berbagi peran dalam keluarga?
1. Buat Aturan Keluarga
Hal pertama yang bisa Anda lakukan yakni mengajak pasangan bicara tentang aturan dalam keluarga. Sepakati dan jalankan aturan yang dibahas tersebut.
Misalnya, Anda bertugas memberikan anak nilai-nilai tata krama, kesopanan, hingga rasa hormat terhadap satu sama lain. Sementara, pasangan Anda bisa menjadi penegak aturan atau memantau bagaimana nilai-nilai yang diajarkan bisa diserap dan dilakukan anak.
Anda dan pasangan bisa menyepakati konsekuensi apa yang akan dilakukan apabila anak dapat menjalankan atau melanggarnya.
ADVERTISEMENT
2. Dukung Keputusan Pasangan
Dukung keputusan pasangan terkait masalah yang dihadapi. Misalnya ketika anak tantrum di tempat umum karena meminta sesuatu yang tak dapat Anda penuhi. Coba biarkan pasangan Anda mengambil peran dan keputusan dalam situasi tersebut.
Jika Anda tidak menyukai keputusannya, bicarakanlah nanti saat anak Anda tidak ada.
3. Hindari Mengambil Alih Tanpa Diminta
Cobalah untuk tidak ikut campur atau mengambil alih kendali saat pasangan Anda tampak kesulitan mengasuh atau menangani anak. Tanyakan apakah pasangan Anda ingin dibantu.
Selain itu, Anda juga dapat mencari cara lain untuk membantunya saat pasangan kewalahan mengasuh anak. Anda mungkin dapat mengasuh anak yang lain atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga yanh belum selesai.
4. Jelaskan Situasi
ADVERTISEMENT
Jika Anda atau pasangan menghadapi tantangan dalam mengasuh anak, misalnya anak balita mengamuk atau anak remaja bersikap tidak hormat, maka luangkan waktu untuk membicarakannya.
Ajak pasangan Anda bicara saat situasi tersebut mereda atau berakhir. Bicarakan hal itu itu saat kondisi sudah tenang dan anak tidak ada ya, Moms.
Bicarakan bagaimana Anda dan pasangan menangani situasi tersebut. Termasuk apa yang berhasil dan apa yang tidak. Puji pasangan Anda atas apa pun yang mereka lakukan dengan baik.
5. Saling Mendukung
Bagilah tugas-tugas seperti mencuci piring, menyiapkan bekal sekolah, rutinitas sebelum tidur dan sebagainya. Rencanakan sedemikian rupa sehingga Anda berdua dapat sepakat tentang pembagian tanggung jawab.
Perhatikan saat-saat ketika pasangan Anda lelah atau stres. Pada saat-saat seperti ini, Anda dapat menawarkan bantuan serta memuji usahanya.
ADVERTISEMENT