Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Tips Cegah Anak Konsumsi Makanan Ultra Proses ala Teman kumparanMOM
30 Agustus 2024 18:49 WIB
ยท
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Saat ini kesadaran masyarakat untuk hidup sehat semakin tinggi, termasuk dalam hal pemilihan makanan . Masyarakat mulai sadar pentingnya mengurangi konsumsi makanan ultra proses atau ultra processed food (UPF) yang bisa berdampak buruk bagi keluarga, termasuk anak.
ADVERTISEMENT
Tapi Moms, sudah tahu belum sih, apa itu UPF?
Dokter spesialis anak yang juga expert kumparanMOM dr. Aisya Fikritama, Sp.A menjelaskan UPF adalah jenis makanan yang mengalami banyak pemrosesan dan dengan tambahan gula, garam, dan lemak yang tinggi. UPF bisa bikin anak kecanduan karena rasanya yang lebih lezat dari jenis makanan yang tanpa proses.
"Nah risikonya anak akan mengkonsumsinya lebih dari kebutuhannya. Bahayanya anak menjadi overnutrisi, overweight, atau pun obesitas," kata dr. Aisya kepada kumparanMOM.
Ya Moms, konsumsi UPF terus-menerus bisa memicu beragam penyakit tidak menular seperti diabetes, gagal ginjal, hipertensi, hingga gangguan jantung. Dalam kondisi yang lebih parah bisa juga memicu kanker.
Penyakit-penyakit tersebut, yang dahulu banyak dialami lansia, kini justru banyak dialami orang dengan usia yang lebih muda, termasuk anak-anak. Dalam momen terpisah, Ketua PP IDAI dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A (K) menyebut, kondisi ini umumnya dipicu gaya hidup yang tidak sehat dan terlalu banyak konsumsi UPF.
ADVERTISEMENT
Selain membahayakan bagi kesehatan fisik, konsumsi UPF juga bisa mengganggu tumbuh kembang anak. Mulai dari mengganggu perkembangan otak, hingga memicu masalah mental.
Begitu seriusnya dampak dari konsumsi UPF, lantas bagaimana cara mencegahnya? Mengingat UPF adalah makanan yang hampir selalu kita konsumsi sehari-hari sejak kecil.
Nah Moms, dalam sesi ngobrol bareng teman kumparanMOM di grup WhatsApp Mom Hebat Squad, ada beberapa tips yang sudah banyak dipraktikkan para ibu di rumah. Yuk, simak beberapa tipsnya di bawah ini!
Tips Ala teman kumparanMOM untuk Cegah Anak Konsumsi UPF
- Kurangi Bertahap
Menghindari sepenuhnya makanan ultra proses memang tidak mudah. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan bertahap, seperti cerita Ibu Amik.
"Anakku masih suka UPF, tapi diusahakan makanan utama tetap real food," kata Ibu Amik.
ADVERTISEMENT
- Tidak Sediakan UPF di Rumah
Cara lain yang lebih mudah untuk kurangi konsumsi UPF adalah dengan tidak menyediakannya di rumah, alias tidak nyetok.
"Caranya adalah dengan nggak nyetok. Kayak mie instan, saya sudah 2 tahun enggak makan, bisa. Alasannya simple, di rumah enggak ada," ujar Ibu Rina.
- Ubah Pola Makan Sekeluarga
Anak adalah peniru ulung. Jika orang tuanya menerapkan pola makan yang lebih sehat, lambat laun anak juga akan mengikutinya.
"Yang paling utama ya kebiasaan pola makan di rumah. Emak bapaknya jangan makan UPF depan anak, kalau perlu enggak makan juga," kata Ibu Orin Pramesi.
"Masa anaknya suruh sehat sendiri, emak bapaknya juga harus sehat, dong" imbuhnya.
- Jelaskan Dampak Konsumsi UPF dan Manfaat Jika Tak Konsumsi
ADVERTISEMENT
Meski masih kecil, anak-anak juga perlu diberi tahu apa risiko yang akan terjadi jika mereka terus menerus konsumsi UPF. Sehingga anak tidak hanya dilarang tanpa tahu alasannya, tapi paham kenapa orang tua melarang.
"Dijelaskan manfaat dan dampaknya. Misal kalau makan jajan yang ada pengawet, pemanis, itu bisa bikin batuk, ada juga yang usus buntu, perutnya dibelek. Di YouTube cari yang ada penjelasannya, biasanya bocah sekarang lebih mudah mengerti kalau ada gambar dan ilustrasinya," saran Ibu Rina.
Dengan cara itu, Rina mengaku anaknya kini semakin sadar bahaya konsumsi UPF atau makanan olahan. Jika ia sudah makan donat atau makanan bertepung, Rina melarang anaknya itu makan atau minum minuman manis. Apalagi tubuh anaknya memang cukup sensitif dengan makanan ultra proses.
ADVERTISEMENT
"Kalau kekeh, biasanya akan batuk-batuk atau demam besoknya, dan dia sudah paham itu. Jadi ada alarm otomatisnya," tuturnya.
- Baca Label Kemasan
Sementara Ibu Ayufat berusaha selalu membaca label kemasan ketika membeli makanan, minuman, atau camilan di minimarket.
"Saya selalu perhatiin kandungan gula dan natriumnya. Jadi ibu ternyata enggak mudah, harus sering-sering baca atau nonton YouTube tentang kesehatan anak biar kita melek gizi," tutur Ibu Ayufat.
Senada, Ibu Della menilai kita enggak boleh melewatkan untuk membaca kandungan yang terdapat pada tabel informasi gizi.
"Yang kucari kandungan gula. Itu tulisannya kecil-kecil di bawah informasi gizi yang sering kita skip. Ciki pasti lihat kandungan garamnya, gulanya , berusaha lebih sehatlah sekarang," tutup Ibu Della.
ADVERTISEMENT