Tips Cegah Tantrum pada Anak

22 Juni 2022 15:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak tanrum. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak tanrum. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tantrum adalah suatu bentuk luapan emosi saat anak mengalami frustasi, kesusahan, atau kemarahan dengan seseorang. Akibatnya, anak sulit mengontrol sikap dan perilaku yang dilakukannya.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini umum dialami anak saat usia 12 - 18 bulan, tetapi biasanya memuncak pada usia 2 - 3 tahun. Namun, tantrum akan perlahan menghilang seiring meningkatnya kemampuan anak untuk mengkomunikasikan keinginan dan kebutuhan mereka.
Sebenarnya tantrum cukup umum terjadi pada masa kanak - kanak, Moms. Kondisi ini dianggap sebagai bagian dari tumbuh kembang anak normal.
Anak tantrum mengamuk hingga menangis meraung-raung atau menjerit Foto: Shutterstock
Saat anak tantrum, tak jarang mereka menunjukkan perilaku agresifnya. Misalnya dengan berteriak, memukul, melempar benda, menahan napas, menggigit, atau mendorong orang di sekitarnya.
Terkadang, anak yang mengalami keterlambatan bahasa, ketidakmampuan belajar, dan gangguan kejiwaan, cenderung mengalami kesulitan untuk mengatur emosi sehingga menjadi mudah marah.
Di samping itu, anak dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), autisme, dan gangguan disregulasi mood juga berisiko mengalami tantrum.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, berikut cara mencegah tantrum pada anak yang perlu Anda ketahui, seperti mengutip Mom Junction.

8 Cara Cegah Tantrum pada Anak

Beberapa cara yang dapat membantu Anda untuk menghentikan atau mencegah tantrum pada anak, yaitu:
Ilustrasi ibu dan anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT