Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Fobia adalah kondisi di mana seseorang mengalami ketakutan yang intens dan berlebihan, serta terjadi terus-menerus terhadap suatu objek atau situasi. Dikutip dari Today’s Parent, Asosiasi Psikologi Kanada menemukan lebih dari 1 dari 10 orang dewasa mengalami fobia spesifik yang dimulai sejak masa kanak-kanak.
Salah satu jenis fobia yang sering dialami anak adalah ketinggian. Namun, bukan hal mudah untuk mengetahui si kecil mengalami fobia ketinggian atau tidak.
Mengutip BabyCenter, gejala umum fobia ketinggian adalah mual, muntah, dan keringat dingin, yang biasanya baru muncul 1-2 jam setelah tiba di ketinggian yang lebih tinggi. Gejala tersebut akan semakin menguat sekitar 8 hingga 36 jam kemudian.
Selain itu, anak yang mengalami fobia ketinggian kerap menunjukkan beberapa perubahan perilaku, seperti mudah tersinggung, kelelahan, sakit kepala, serta kesulitan makan dan tidur.
ADVERTISEMENT
Bila anak sudah menunjukkan gejala, Anda tak bisa tinggal diam saja, Moms. Sebab, jika dibiarkan begitu saja, maka akan menciptakan paranoid baru untuk anak.
Menurut Psikolog Klinis di Child Mind Institute, New York, Stephanie Schwartz, membiarkan anak merasa takut, khawatir, ataupun cemas dengan lingkungan sekitar boleh saja dilakukan. Namun, orang tua perlu melakukan berbagai cara untuk mengatasi rasa takut dan gejala yang dialami anak.
“Biarkan anak Anda paham bahwa mereka merasa khawatir, tetapi Anda akan melakukan Y dan Z untuk mengatasinya,” ujar Schwartz seperti dikutip dari Today’s Parent.
Lantas, apa yang bisa orang tua lakukan bila anak menunjukkan tanda-tanda fobia ketinggian?
Yang Bisa Dilakukan Orang Tua saat Anak Tunjukkan Gejala Fobia Ketinggian
ADVERTISEMENT