Tips Jaga Kekompakan dengan Suami selama Masa Pandemi

2 Oktober 2020 15:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi keluarga harmonis. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keluarga harmonis. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dalam hal pengasuhan anak, diperlukan kerja sama tim antara ibu dan ayah, terlebih di masa pandemi corona seperti ini. Ya Moms, Anda perlu menjaga hubungan yang baik dengan suami. Meski tak dapat dipungkiri jika berbagai kendala atau perdebatan mungkin akan muncul apabila semua hal tak dikomunikasikan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Tak hanya soal pengasuhan anak, orang tua juga harus kompak dalam berbagai hal lainnya. Nah, untuk itu Najelaa Shihab, Psikolog Klinis, Pendidik, sekaligus founder Keluarga Kita memberikan tips untuk para ibu agar bisa menjaga kekompakan dengan ayah selama masa pandemi. Kira-kira, apa saja tipsnya?
ilustrasi keluarga bahagia. Foto: Shutterstock

Membuat Rutinitas Terencana

Menurut Najelaa, hal pertama yang harus dilakukan agar kekompakan dengan suami terjaga adalah membuat rutinitas harian atau mingguan yang sudah terencana. Rutinitas tersebut tentu juga harus Anda komunikasikan terlebih dulu dengan pasangan.
"Kenapa? Karena suami kita itu pasti punya rutinitas yang berubah kan. Kalau sebelumnya sudah predictable berangkat jam segini, pulang jam segini, sekarang harus bikin rutinitas baru. Dia juga perlu dan punya waktu yang enggak 24 jam di rumah," kata Najeela dalam Webinar bersama Blibli dengan tema 'Virtual Kelas Pintar: Pendidikan Anak' yang dihelat beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan para ibu, di tengah pandemi seperti ini, tentunya para suami tetap ingin hobinya berjalan dengan lancar. Misalnya, bersepeda. Ya, ayah juga perlu waktu sendiri, yang mana waktu tersebut sudah disepakati bersama.
"Tetap dalam hubungan itu butuh ruang untuk sendiri. Sama seperti kita butuh waktu untuk me time. Enggak bisa dong cuma ibu-ibu saja yang berhak dapat me time," tuturnya.
Jadi, susunlah rencana harian atau mingguan bersama suami dengan baik. Agar, pada saat salah satu dari Anda ada yang tengah sibuk dengan pekerjaan kantor misalnya, kondisi ini bisa disesuaikan dengan rencana yang sudah dibuat.
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Shutterstock

Coba Berempati, Kurangi Interogasi

Moms, perlu Anda ketahui bahwa tak semua pasangan atau suami bisa mengekspresikan emosinya. Ia bisa saja memendam perasaannya dan lebih memilih diam alias tak menceritakan masalah yang tengah ia hadapi. Sementara, sebagian besar ibu bila mendapatkan masalah bisa saja langsung mengeluarkan semua isi hatinya alias mengekspresikannya secara verbal. Hal ini pun mungkin bisa membuat Anda meluapkan amarah kepada pasangan.
ADVERTISEMENT
"Jadi, kita coba berempati, nyatakan observasi, kurangi interogasi. Kita mungkin sering mencecar pasangan nanya ini itu. Padahal itu sering kali membuat pasangan bukannya mau cerita tapi pengin kabur rasanya ditanya mulu. Nah jadi, metode komunikasi yang efektif itu selalu jadi kuncinya," papar Najelaa.
Ia pun menyarankan, daripada berasumsi atau menduga hal negatif pada pasangan, sebaiknya Anda bisa mengungkapkan apa yang Anda rasakan selama ini. Misalnya saja, Anda khawatir jika pasangan pulang larut malam atau lebih senang apabila suami tak pegang gawai saat diajak bicara.
"Jadi, lebih ke sudut pandang kita, bukan menuduh. Dengan begitu, hubungan Anda dan suami pun dapat tetap harmonis," tutupnya.