Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tak perlu cemas, Moms. Menurut Psikolog Klinis di Amerika Serikat, Dr. Jaclyn Shlisky, PsyD, anak-anak tetap bisa melakukan beberapa aktivitas di rumah yang seharusnya dilakukan di sekolah, seperti belajar membaca, menulis, dan berhitung. Meski cara itu bukan yang ideal, tetapi setidaknya si kecil masih bisa mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.
“Meski tidak ideal, itu bisa dilakukan, tetapi keterampilan sosial datang secara alami untuk anak-anak melalui pemodelan dan pengalaman yang mereka dapatkan ketika mereka berada di ruang kelas dan di taman bermain atau berinteraksi dengan orang dewasa lainnya seperti guru,” jelas Dr. Shlisky seperti dikutip dari Parents.
Nah Moms, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membangun keterampilan sosial anak di rumah.
ADVERTISEMENT
9 Aktivitas untuk Membangun Keterampilan Sosial Anak di Rumah
1. Melatih perspektif
Menurut Dr. Shlisky, ini adalah aktivitas yang mudah untuk mengidentifikasi perasaan dan pikiran orang lain, termasuk anak-anak. Orang tua bisa memberikan pertanyaan untuk si kecil agar dia dapat berpikir dan menemukan jawabannya sendiri. Misalnya, saat menonton TV bersama, cobalah untuk bertanya “Kira-kira apa ya yang mereka pikirkan?”. Dari pertanyaan tersebut, secara tidak langsung orang tua sedang membangun keterampilan sosial si kecil. Dr. Shlisky menambahkan, penting untuk anak berlatih mengidentifikasi pikiran dan perasaan orang lain.
2. Bermain karakter
Selain melatih perspektif, coba juga membangun imajinasi anak dengan bermain karakter atau alat peraga, misalnya dengan menggunakan boneka. Anda bisa meminta si kecil untuk berpura-pura berbicara satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mungkin bisa juga menggunakan dapur mainan untuk membangun karakter anak. Misalnya saja, ibu bisa bertugas sebagai penjual kue ulang tahun. Kemudian, posisikan si kecil sebagai pembeli kue ulang tahun untuk temannya.
Saat bermain, tanyakan kepadanya “Apa yang akan kamu katakan saat temanmu berulang tahun?”. Jika si kecil memberikan tanggapan yang sesuai, seperti mengucapkan selamat ulang tahun, coba berikan respons “Benar, kita ucapkan selamat ulang tahun!”.
3. Bergiliran
Cara ini bisa digunakan bila memiliki anak lebih dari satu. Ya Moms, cobalah menggunakan mainan yang biasanya selalu diincar anak-anak. Misalnya, kamera polaroid mainan. Berikan setiap anak waktu untuk menggunakannya seperti satu anak lima menit.
4. Bermain
Menurut Dr. Shlisky, bermain dapat meningkatkan kesabaran anak karena harus menunggu gilirannya dan bernegosiasi siapa yang lebih dahulu mulai. Beberapa permainan bisa dilakukan bersama anak, seperti bermain kartu UNO, dan bermain teka-teki.
ADVERTISEMENT
Bermain teka-teki dapat melatih kerja sama anak dengan orang di sekitarnya. Misalnya, berikan soal teka-teki pada barang atau mainan yang yang ada di dalam rumah. Kemungkinan, anak akan meminta bantuan dari orang di sekitarnya seperti kakak, adik, atau ART untuk membantu menemukan barang tersebut. Ini merupakan salah satu kesempatan besar untuk anak membangun kerja sama anak. Selain itu, cara ini juga bisa digunakan untuk melatih si kecil bertanggung jawab dengan barang yang dimilikinya.
5. Berinteraksi dengan teman secara virtual
Meski situasi saat ini membuat anak sulit bertemu teman-temannya, tetapi ada banyak aktivitas sosial yang dapat dilakukan bersama dari rumah masing-masing melalui virtual. Misalnya, mewarnai, belajar, hingga berdiskusi tentang apa yang sedang mereka lakukan.
ADVERTISEMENT
“Komunikasi virtual mengajarkan anak-anak bagaimana bergiliran berbicara,” jelas Dr. Shlisky.
6. Bercerita tentang perasaannya
Saat membangun keterampilan sosial anak, Anda bisa meminta anak untuk mengungkapkan perasaannya. Namun, terkadang anak sulit mengatakan apa yang sedang ia rasakan. Untuk membantunya, cobalah gunakan tiga warna yang memiliki arti berbeda, seperti kuning untuk kebahagiaan, biru untuk kesedihan, dan hijau untuk ketenangan. Kemudian, coba tanyakan pada anak seperti ‘Bagaimana perasaanmu hari ini? Apakah berwarna kuning, biru atau hijau?”. Dengan begitu, anak bisa menyatakan perasaannya sambil berpikir.
7. Memecahkan masalah dengan alat peraga
Selain untuk membangun keterampilan sosial anak, cara ini juga bisa dilakukan untuk mengetahui bagaimana anak si kecil memecahkan suatu masalah. Anda bisa menggunakan beberapa alat peraga yang mudah ditemukan seperti stik es krim untuk membangun menara tertinggi menurut si kecil.
ADVERTISEMENT
8. Bercerita
Anda bisa mencoba untuk membuat beberapa kartu yang sudah ditempel kertas berisi topik yang akan diceritakan seperti tentang liburan, ide pesta ulang tahun, atau keinginan yang belum terpenuhi. Aktivitas ini juga bisa melatih kemampuan mendengarkan, mengikuti arahan, kesabaran, mengabaikan gangguan sekitar, dan bekerja sama untuk menunjukkan empati pada anak. Kemudian, anak harus memilih satu kartu secara acak, dan menceritakan topik yang didapatinya. Cara ini juga bisa melatih anak untuk berbicara di depan orang lain.
9. Bertukar peran
Terkadang, anak perlu mengetahui peran dan posisi orang di sekitarnya. Selain untuk membangun interaksi sosial dengan orang lain, cara ini juga bisa dilakukan untuk melatih sopan santun pada anak.
Misalnya, Anda bisa memposisikan diri sebagai pelayan di restoran, dan si kecil sebagai pengunjung. Saat memesan makanan, pastikan anak mengucapkan 'terima kasih' setelahnya dan tahu kapan harus mengatakan 'tolong' saat perlu sesuatu.
ADVERTISEMENT