Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1

ADVERTISEMENT
Komunikasi yang baik jadi salah satu kunci untuk mempertahankan pernikahan yang harmonis. Ya Moms, dalam menjalani pernikahan, kita mungkin saja dihadapkan dalam situasi-situasi sulit. Misalnya saja, masalah yang berkaitan dengan keuangan, mertua, hingga hubungan pernikahan yang renggang.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, kita perlu strategi untuk memulai percakapan-percakapan yang sulit dengan pasangan. Hal itu penting agar kita bisa menemukan solusi dari masalah, bukan menambah konflik yang sudah ada.
Dikutip dari Pregnancy Birth Baby, berikut beberapa tips yang bisa dicoba bila ingin memulai percakapan yang sulit dengan pasangan.
Tips Memulai Percakapan yang Sulit dalam Rumah Tangga
1. Pilih Waktu yang Tepat dan Bersabarlah
Jika hendak melakukan obrolan sulit, pastikan memilih waktu yang tepat untuk bicara. Misalnya, saat emosi Anda dan pasangan tenang, sehingga percakapan bisa dimulai tanpa emosi.
Selain itu, sebaiknya tidak melibatkan anak atau menunggu hingga tidak ada anak di dekat Anda dan pasangan. Ya Moms, akan lebih mudah untuk berbicara tanpa gangguan. Jujurlah tentang perasaan Anda. Dengarkan dan pikirkan apa yang dikatakan pasangan. Mencoba memahami sudut pandang pasangan dapat membantu Anda menjadi lebih sabar dan pengertian.
ADVERTISEMENT
Jika keadaan semakin memanas, mintalah waktu untuk istirahat. Kembalilah ke pokok permasalahan saat Anda berdua merasa lebih tenang.
2. Fokus pada Masalah Utama
Penting untuk tetap fokus pada masalah utama yang ingin dibicarakan. Jangan terganggu oleh masalah lain. Sebab, bila tak fokus, hal itu hanya akan membuat masalah menumpuk dan tidak tuntas dibahas.
3. Gunakan Teknik i-message
Fokuslah pada solusi yang diharapkan, sehingga jangan berlarut-larut hanya membahas masalah saja. Coba gunakan teknik komunikasi i-message. 'I message' adalah cara untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran dengan pembicaraan yang fokus dengan kata “saya”. Misalnya, "Saya merasa kesal ketika…". Teknik tersebut bisa lebih efektif, karena fokus pada perasaan yang Anda rasakan, tapi menyudutkan pasangan.
ADVERTISEMENT
4. Cobalah Berkompromi
Jika bisa bersikap fleksibel terhadap pasangan, mereka juga cenderung bersikap fleksibel terhadap Anda. Pikirkan tentang apa yang benar-benar penting dan apa yang bisa dilepaskan. Coba cari titik di mana Anda dapat berkompromi.
5. Bersikap Adil
Fokuslah pada permasalahan saat ini dan jangan mengungkit konflik atau kesalahan masa lalu. Hindari memberi label atau menghina pasangan, Moms. Cobalah untuk menghindari pernyataan yang bersifat mutlak seperti 'Kamu selalu…' atau 'Kamu tidak pernah…’.
6. Hargai Perbedaan dan Bekerja Sebagai Tim
Anda dan pasangan mungkin memiliki gaya pengasuhan yang sangat berbeda misalnya. Tidak apa-apa untuk tidak selalu setuju, tetapi penting untuk memiliki pendekatan sebagai sebuah tim dalam mengasuh anak. Ini akan membantu si kecil merasa lebih bahagia dan lebih aman.
ADVERTISEMENT
7. Jadilah Pendengar yang Aktif
Mendengarkan secara aktif berarti benar-benar mendengar dan memahami apa yang disampaikan oleh pasangan. Mengulangi apa yang telah pasangan katakan menunjukkan bahwa Anda mendengarkan.
8. Uji Coba Solusi
Setelah membuat kesepakatan dengan pasangan, tulislah, dan cobalah untuk mematuhinya. Menyetujui masa percobaan dan kemudian meninjaunya kembali dapat membantu mengatasi selisih paham dengan pasangan.
Di sisi lain, penting untuk mencontohkan pendekatan yang sehat terhadap konflik. Anak-anak akan senang melihat orang tuanya bisa mengelola konflik, bernegosiasi, dan memecahkan masalah dengan saling menghargai.
Namun, jika anak-anak melihat atau mendengar orang tua bertengkar, hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka, Moms.