Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Tips Menghadapi Balita yang Suka Bilang "Nggak Mau"
30 Januari 2018 9:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Memasuki usia 18 bulan, anak Anda mungkin akan sering mengatakan "Nggak mau!" setiap kali Anda tawari atau ajak melakukan sesuatu. Diajak mandi, nggak mau. Diajak nyanyi, nggak mau. Ditawari tidur ditemani nenek, nggak mau. Ditawari makanan enakpun, bisa jadi jawabannya nggak mau!
ADVERTISEMENT
Tidak heran kalau Anda menjadi putus asa dan mulai khawatir. Sepertinya dia anak yang manis, tapi kenapa sekarang jadi susah sekali diajak berkompromi atau kerja sama. Apakah ini berarti si kecil mulai berani melawan ibunya?
Tenang dulu, Moms. Penolakan ini bukan berarti anak sungguh-sungguh menolak atau sengaja melawan Anda, kok. Dua kata yang sekarang sering sekali dilontarkannya ini merupakan pernyataan kemandiriannya. Ini adalah bentuk lain dari keinginan anak mengatakan, "Aku mau melakukannya sendiri" atau "Aku mau asal dilakukan dengan caraku."
Karena itu jangan heran kalau hanya berselang 1 menit sejak dia menolak mainan yang Anda tawarkan misalnya, tiba-tiba si kecil mengulurkan tangannya untuk mengambil mainan itu sendiri tanpa Anda minta. Atau setelah berkali-kali bilang "nggak mau" saat diajak ganti baju, anak kemudian berusaha membuka bajunya sendiri dan mencari baju ganti di lemari.
ADVERTISEMENT
Tentu saja hal ini bisa membuat Anda geleng-geleng kepala. Tapi sebenarnya, bersyukurlah. Perasaan dan keinginan kuat anak untuk mampu melakukan apa saja sendiri merupakan tahapan perkembangan yang sehat. Selama masa ini, anak tengah belajar mengendalikan diri. Bila selama ini ia 'dikendalikan' orang lain (ibu, ayah atau pengasuhnya), maka sekarang saatnya ia ingin bisa melakukannya sendiri tanpa bantuan siapa-siapa.
Saat inilah anak secara sadar akan menguji, apa-apa saja sih, yang sudah dapat ia lakukan dengan mandiri dan bagaimana reaksi orang lain yang melihat sikap atau aksinya. Akankah ibu membiarkan? Akankah ayah percaya aku bisa melakukannya? Mungkinkah mereka akan marah atau melarang?
Tapi supaya tahapan belajar mandiri ini dapat berjalan lancar dan tidak malah menciptakan 'drama' atau adu kekuatan antara anak dan Anda, coba ikuti beberapa tips di bawah ini:
ADVERTISEMENT
Beri Pilihan
Alih-alih menuntut sesuatu pada anak, coba beri anak pilihan. Kalau kemarin Anda mengajak anak mandi dan langsung mendapat jawaban "Aku nggak mau mandi!", hari ini coba cara lain yang membuat anak tidak merasa dipaksa. Misalnya, "Kamu mau mandi dengan bak atau dengan pancuran hari ini?"
Bisa memilih membuat anak merasa mendapat kekuasaan dan memegang kendali.
Hindari Kalimat Tanya
Kalau Anda bertanya, "Kamu mau makan, nggak?" Tentu saja anak jadi dapat kesempatan untuk menjawab, "Nggak mau!" . Sebagi gantinya, katakan, "Sekarang sudah waktunya makan siang. Mau makan pakai sendokmu yang merah atau yang biru?" Anak menjadi fokus pada pilihan sendok yang bisa ia tentukan sesuai kehendaknya, bukan pada keharusannya untuk makan.
Tetapkan Batasan
ADVERTISEMENT
Tidak perlu juga terus membiarkan anak menolak Anda. Tentukan sampai kapan anak boleh mengatakan tidak. Misalnya saat ia tidak mau minum jus atau susu. Siapkan minumannya di meja yang mudah dilihat dan dijangkau anak, lalu katakan, "Sebelum main sepeda, jusnya sudah harus diminum ya, Nak."
Jangan Menggegas
Kalau Anda ingin anak melakukan sesuatu, jangan menggegas atau membuat anak merasa diburu-buru. Saat Anda ingin anak memakai sepatu barunya untuk menghadiri acara ulang tahun sepupu, bila Anda baru mengatakannya saat mau pergi -niscaya anak akan menolak dan membuat seluruh keluarga telat berangkat.
Lebih baik siapkan sepatu sehari sebelumnya. Libatkan anak dalam rencana dengan berkata, "Sepatu barumu ini bagus sekali, deh. Besok kamu bisa memakainya ke rumah Alta. Kamu mau pakai dengan kaus kakimu yang mana?"
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini