Tips Menyikapi Balita yang Suka Berbicara Seperti Bayi

20 Agustus 2018 12:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi balita berbicara. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balita berbicara. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Terkadang balita yang sudah mengusai berbagai kata dan lancar berkomunikasi, masih gemar berbicara seperti bayi, yaitu tidak jelas mengungkapkan kata-kata yang diucapkannya. Misalnya seperti "Mau cu-cu ma" (Mau susu Ma) atau "Aduh, kaki adik atit ma" (Aduh, kaki adik sakit Ma). Waspdalah bila hal ini menimpa balita Anda. Dalam hal ini Anda perlu mengevaluasi diri apa penyebab ia berbicara dengan cara seperti itu.
ADVERTISEMENT
Bisa jadi Anda, suami, keluarga atau pengasuh yang sering bersama anak menggunakan kata-kata yang diucapkan dengan lafal yang tidak tepat ketika berbicara dengannya. Bagi balita, berkomunikasi dengan cara seperti ini memberikan kemudahan. Ia menganggap bahwa dengan keterbatasan kosakata, ia tidak perlu bersusah payah mengucapkan kata dengan benar agar komunikasinya dengan orang lain bisa dipahami.
Hal ini memang menyenangkan bagi si balita. Namun di sisi lain, cara berbicara seperti ini dapat menghambat perkembangan bicaranya karena si kecil menjadi malas mempelajari kata-kata baru. Bila ia tidak mengerti nama benda yang ia maksud, ia akan menciptakan sendiri nama untuk benda tersebut, atau menunjuk dengan tangannya. Apabila si kecil berada di lingkungan keluarga, tentu komunikasi semacam ini akan menyulitkannya.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara untuk memperbaiki kebiasaan yang kurang tepat ini adalah dengan mengulangi apa yang dimaksud oleh balita Anda, sekaligus memperbaikinya, Moms. Misalnya ketika ia mengatakan, "Bum-bumnya mama lucak", ulangi dan katakanlah dengan tepat, "Maksud adik mobil mama rusak?". Bila pengasuh balita Anda sering menggunakan cara berkomunikasi seperti ini, Anda berhak menegurnya.
Ilustrasi balita berbicara. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balita berbicara. (Foto: Thinkstock)
Berbicaralah dengan bahasa yang sederhana, baik, dan tepat. Dengan contoh ini, anak pun akan terdorong untuk berbicara dengan baik pula. Hal ini juga akan mempermudah si balita berkomunikasi dengan orang lain. Sehingga meningkatkan rasa percaya dirinya dan ia pun dapat menjalani proses tumbuh kembangnya dengan baik.