Tips Menyusui agar Bayi Cepat Gemuk

18 November 2020 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
menyusui bayi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
menyusui bayi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
ASI adalah makanan terbaik untuk memastikan kebutuhan nutrisi bayi tercukupi. Menyusui juga memberi banyak sekali manfaat bagi bayi. Bahkan, ibu menyusui juga dapat memperoleh banyak manfaat dari proses ini.
ADVERTISEMENT
Tapi perjalanan menyusui tidak selamanya berjalan mulus. Ada kalanya, ibu merasa khawatir atau ragu menyusui karena menemukan kondisi tertentu pada bayinya. Misalnya bila si kecil yang diberi ASI eksklusif tidak memiliki tubuh yang gemuk layaknya bayi yang diberi susu formula.
Kalau sudah begini, harus bagaimana, ya? Kira-kira, adakah tips menyusui agar bayi cepat gemuk?

Gemuk Bukan Indikator Utama Bayi Sehat

ilustrasi bayi menyusu Foto: Shutterstock
Sebagai orang tua kita tentu ingin si kecil tumbuh dengan sehat. Tapi kita perlu memahami, gemuk atau montok bukanlah indikator utama dari bayi sehat. Sebab, istilah tersebut biasanya mengacu pada berat badan bayi cukup sesuai dengan usianya.
Perlu diingat juga, bayi yang kelebihan berat badan atau mengalami obesitas justru tak sehat! Demikian yang dijelaskan dr. Citra Amelinda, SpA, M.Kes, IBCLC, Dokter Spesialis Anak sekaligus Konsultan Laktasi kepada kumparanMOM beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Menambahkan dr. Citra, dr. Margaret Mutiaratirta Sugondo, CIMI, Dokter Umum sekaligus Konselor Laktasi mengatakan, bila ibu menyusui ingin bayinya cepat gemuk, mungkin ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan, Moms. Berikut tips menyusui agar bayi cepat gemuk yang diberikan dr. Margaret.

Cara Agar Bayi ASI Cepat Gemuk

menyusui bayi Foto: Shutterstock
Dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah, Puri Indah Jakarta Barat ini menyarankan agar bayi dapat disusui semau bayi (on demand) --tidak dijatah atau dijadwalkan, namun tentu dengan posisi dan pelekatan yang benar. Kemudian, Anda harus memahami betul kapan si kecil lapar dan kenyang. Lalu, pastikan setelah bayi selesai menyusu di satu payudara, coba tawarkan payudara lain atau sebelahnya.
Selain itu, perlu Anda ketahui bahwa pemberian hindmilk rupanya dapat mempercepat kenaikan berat badan bayi. Ya Moms, kandungan ASI memang terdiri dari dua jenis, yaitu foremilk dan hindmilk. Foremilk adalah ASI pertama yang diisap bayi saat menyusui atau biasa disebut ASI depan. Foremilk terlihat encer dan berwarna jernih. ASI foremilk kaya akan karbohidrat, vitamin, dan protein serta tinggi laktosa, yang mampu membantu perkembangan otak bayi, memberi energi, dan mengatasi rasa haus.
ADVERTISEMENT
Sementara hindmilk adalah ASI yang ada pada bagian belakang sel atau disebut juga ASI belakang. Hindmilk akan keluar saat sesi menyusu hampir berakhir. Tekstur hindmilk kental dan mengandung lemak sehingga membuat bayi merasa kenyang. Kendati demikian, kedua jenis ASI tersebut sama pentingnya, Moms. Bisa diibaratkan bahwa foremilk itu adalah minuman sedangkan hindmilk itu adalah makanan.
"Pemberian hindmilk dapat mempercepat kenaikan berat badan bayi. Hindmilk akan keluar setelah 5-10 menit ibu menyusui/memerah ASI. Usahakan bayi menyusu pada 1 payudara sampai melepasnya sendiri, lalu tawarkan payudara sebelahnya. Usahakan ibu memerah di atas 10 menit pada satu payudara agar kandungan hindmilk-nya banyak," kata dr. Margaret kepada kumparanMOM.
Ia menambahkan, adanya jarak antara menyusui atau memerah ASI yang dekat, misalnya tiap 2-3 jam sekali akan memperbanyak kandungan hindmilk dibandingkan ibu menyusui atau memerah ASI tiap 4-5 jam sekali. Bila ibu menggunakan ASI perah (ASIP), pastikan lemak-lemak yang menempel pada botol atau plastik ASI diminum juga oleh si kecil.
ADVERTISEMENT
Apa lagi? Jangan lupa untuk perhatikan tanda cukup ASI pada bayi dan timbanglah berat badan bayi tiap bulan atau sesuai jadwal di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Ingat selalu membawa buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan lihat apakah berat badan dan pertumbuhannya sudah sesuai dengan usianya. Bila tidak, Anda bisa berkonsultasi masalah tersebut ke dokter.