Tips Merawat Bayi yang Lahir dengan Berat Badan Rendah

13 Juli 2022 13:31 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tips jaga kesehatan untuk bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Tips jaga kesehatan untuk bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Foto: Shutterstock
Bila bayi lahir dengan berat badan di bawah 2,5 kilogram, maka ia termasuk ke dalam kategori berat badan lahir rendah (BBLR). Ya Moms, dilansir laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berat badan lahir yang normal adalah 2,5-4 kilogram.
BBLR sering dikaitkan dengan kelahiran prematur. Padahal, bayi yang lahir sesuai HPL juga bisa saja lahir dengan berat badan rendah. Ya, BBLR bisa disebabkan oleh berbagai hal, termasuk masalah kesehatan ibu seperti tekanan darah tinggi, diabetes, masalah plasenta, kurang gizi, hingga infeksi kehamilan.
Bayi yang lahir dengan berat badan rendah juga berisiko mengalami masalah kesehatan, seperti gangguan pernafasan akut, ketidakmampuan menghangatkan tubuh, masalah pencernaan, hingga sindrom gangguan pernapasan (RDS) dan sindrom kematian mendadak (SIDS).
Meski begitu, tak perlu khawatir, sebab bayi tetap bisa tumbuh sehat meski mereka lahir dengan berat di bawah rata-rata. Oleh sebab itu, salah satu hal yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah memperkecil risiko gangguan kesehatan pada bayi. Lantas, apa yang bisa orang tua lakukan?

5 Tips Merawat Bayi Berat Lahir Rendah

1. Perawatan metode kanguru
Tips jaga kesehatan untuk bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Foto: Shutterstock
Bayi berat lahir rendah berisiko mengalami hipotermia atau suhu badan turun di bawah normal, yakni kurang dari 37,5 derajat celsius. Selain menggunakan inkubator, Perawatan Metode Kanguru (PMK) menjadi alternatif untuk menjaga bayi tetap hangat.
IDAI menjelaskan bahwa Kangaroo Mother Care (KMC) atau PMK adalah jenis perawatan dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu. Di sini, tubuh ibu berfungsi sebagai termoregulator yang mempertahankan suhu tubuh bayi. Bukan itu saja, PMK juga dapat memudahkan pemberian ASI sekaligus meningkatkan bonding antara ibu dan bayi.
2. Sajikan makanan bergizi seimbang untuk ibu
Kesehatan ibu juga tidak kalah penting, apalagi di masa-masa krusial saat merawat bayi yang baru lahir. Ya, Anda harus tetap memenuhi kebutuhan nutrisi harian untuk mendukung kesehatan dan menjaga metabolisme tubuh. Sebab saat kebutuhan nutrisi terpenuhi, produksi ASI juga semakin lancar.
Dilansir Parents, ibu harus mengonsumsi setidaknya 500 mikrogram asam folat dan 800 mikrogram zat besi untuk melancarkan ASI sekaligus mengoptimalkan perkembangan otak bayi di awal kehidupannya. Ibu bisa mendapatkan asupan tersebut dengan mengonsumsi berbagai jenis sayuran hijau, seperti brokoli, bayam, kangkung, hingga daun katuk.
3. Berikan ASI eksklusif
Mengutip IDAI, ASI adalah makanan terbaik bagi bayi baru lahir, termasuk untuk bayi berat lahir rendah. Sebab ASI mengandung makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak; serta mikronutrien yakni berbagai vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembangnya.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun merekomendasikan pemberian ASI secara eksklusif sekurangnya selama usia 6 bulan. Kemudian bayi berat badan lahir rendah sebaiknya diberikan ASI setiap 2-3 jam sekali. Jadi bila perlu, ibu bisa membangunkan bayi untuk menyusu ketika ia sedang tidur.
4. Beri suplemen yang aman untuk bayi
Tips jaga kesehatan untuk bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Foto: Shutterstock
Masalah pencernaan rentan menyerang si kecil yang lahir dengan berat badan rendah. Dampaknya, daya tahan tubuh pun bisa ikut terganggu karena 70 persen sistem imun berlokasi di usus.
Untuk menjaga kesehatan si kecil, ibu bisa memberikan suplemen untuk bayi. Namun, mencari suplemen untuk bayi baru lahir tentu tidak boleh sembarangan dan harus dijamin aman dikonsumsi oleh anak.
Nah Moms, untuk Liprolac Baby bisa menjadi pilihan tepat untuk menjaga kesehatan anak, terutama kesehatan pencernaan di awal kehidupannya. Liprolac Baby merupakan oral drops pertama di Indonesia yang mengandung BB-12, yakni bakteri baik untuk awal kelahiran.
Ya, di setiap 6 tetes atau setara 0,25 gram Liprolac Baby, mengandung Bifidobacterium lactis (BB-12) yang bermanfaat untuk membantu mengoptimalkan kesehatan pencernaan bayi, mengatasi gangguan pencernaan, meningkatkan fungsi daya tahan tubuh, dan memperbaiki penyerapan makanan.
Liprolac Baby juga dilengkapi high oleic sunflower oil serta telah mendapat sertifikasi keamanan dari BPOM, FDA (Amerika), dan EFSA (Eropa). Kandungan alami tanpa pengawet, pewarna, dan tidak mengandung gluten, membuat Liprolac Baby dijamin lebih aman dikonsumsi untuk bayi berusia 0-2 tahun.
Selain itu, ada juga Liprolac Kids untuk anak usia 1 tahun ke atas yang mengandung sinbiotik (kombinasi probiotik dan prebiotik) dengan rasa vanilla susu yang enak. Liprolac Kids terdiri dari kombinasi lima jenis bakteri baik; Streptococcus thermophilus, Lactobacillus rhamnosus, Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium longum, dan Bifidobacterium bifidum; yang dilengkapi dengan prebiotik FOS; dan vitamin A,E,B1,B2,B6 yang bisa diminum langsung atau dicampur ke dalam makanan anak.
Liprolac Baby dan Liprolac Kids dapat menjadi solusi untuk membantu memenuhi kebutuhan probiotik bagi bayi dan anak, serta kandungannya terbukti dapat mengoptimalkan kerja pencernaannya. Anda bisa mendapatkan produk Liprolac Baby dan Liprolac Kids di apotek terdekat atau e-commerce favorit.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Liprolac