Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Tips Mudik Aman dari IDAI, Cegah Kematian Bayi dan Anak
5 April 2023 11:27 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 13 April 2023 19:43 WIB

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bila Anda yang mudik dengan transportasi darat, khususnya kendaraan roda empat atau roda dua, tentunya perlu memperhatikan keselamatan selama di perjalanan. Khususnya bagi Anda yang berencana membawa anak-anak mudik.
Ya Moms, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) berharap masyarakat bisa memperhatikan keamanan anak ketika berencana mudik ke kampung halaman.
"Karena rupanya kematian akibat kecelakaan itu signifikan jumlahnya. Jadi kalau kita ingin menurunkan angka kematian bayi, anak, termasuk remaja, kontributornya, salah satunya adalah kecelakaan. Di antara kecelakaan itu kecelakaan lalu lintas," ungkap Ketua Pengurus Pusat IDAI, dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), dalam media briefing 'Perjalanan Aman untuk Anak ' secara virtual.
dr Piprim cukup menyayangkan anak-anak yang meninggal dunia akibat kecelakaan saat berkendara di jalan bersama orang tuanya. Sebab, sebagai dokter anak, pihaknya berusaha merawat anak dengan melakukan pemantauan tumbuh kembang secara rutin, pemberian imunisasi, hingga memastikan nutrisinya baik. Namun, semua itu jadi sia-sia bila keamanan selama di perjalanan tidak diperhatikan orang tua.
ADVERTISEMENT
"Perilaku di jalan sampai ini menjadi kontributor yang signifikan pada mortalitas anak-anak kita. Ini terkait juga mudik. Apa saja yang perlu diperhatikan termasuk di kampung. Di kampung maunya silaturahmi tapi kecelakaan ini jadi musibah sendiri karena perbuatan sendiri karena tidak ada masalah safety-nya," tutur dr Piprim.
Cegah Anak Jadi Korban Kecelakaan Lalu Lintas
Nah Moms, penting bagi orang tua dan anak yang berkendara untuk menggunakan alat perlindungan diri agar terhindar dari kecelakaan. Salah satu yang terpenting adalah penggunaan seat belt dan carseat untuk bayi dan balita.
Kenapa begitu penting? Karena ternyata tingkat cedera pada anak berusia 0-18 tahun akibat kecelakaan lalu lintas cukup tinggi, lho. Berdasarkan data Litbangkes w Kesehatan tahun 2018, kecelakaan akibat berkendara menjadi penyumbang lebih dari 40 persen kasus cedera pada anak-anak.
ADVERTISEMENT
"Pola cedera dari neo (neonatal, -red) sampai 18 tahun, dari seluruh laporan kematian proporsi yang disebabkan kecelakaan berkendara menempati posisi tertinggi secara overall usia anak. Pola cederanya sendiri sangat jauh bedanya, proporsi yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas pada kasus cedera atau injury terbanyak 40 persen," ungkap Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Emergensi dan Rawat Intensif Anak, Dr. dr. Ririe Fachrina Malisie, Sp.A(K).
Oleh karena itu, salah satu langkah yang bisa dilakukan orang tua adalah memastikan keamanan bila ingin membawa anak bepergian, baik jarak dekat atau jauh. Hal ini diharapkan bisa mencegah anak menjadi korban kecelakaan, yang dapat membuatnya cedera, cacat, atau bahkan meninggal dunia.
"Kecelakaan di jalan raya ini tidak hanya sebabkan kematian, tetapi juga menyebabkan kecacatan yang cukup tinggi angkanya. Artinya, kecelakaan di jalan raya kalau enggak meninggal ya cacat. Ini jadi keprihatinan bersama," jelas Anggota Satgas Perlindungan Anak IDAI, Dr. Hari Wahyu Nugroho, SpA(K), MKes.
ADVERTISEMENT
Bila Anda berencana bepergian dengan kendaraan roda empat, misalnya, pastikan untuk memenuhi standar keselamatan lalu lintas, seperti memakai seat belt dan carseat, dilengkapi dengan airbag bila memungkinkan, rata-rata kecepatan 30 km/jam, penumpang tidak overload, hingga kendaraan telah memenuhi standar emisi dan keselamatan. Dan jangan lupa pastikan berkendara dalam kondisi sehat, dan tidak dalam pengaruh obat-obatan terlarang dan alkohol. Serta, hindari juga penggunaan alat komunikasi agar tidak mengganggu konsentrasi saat berkendara.
Sementara bagi Anda yang berencana menggunakan transportasi roda dua, pastikan telah melengkapi perlengkapan berkendara seperti helm SNI sesuai dengan ukuran kepala, sabuk pengaman sesuai ukuran pinggang, tidak lebih dari dua penumpang, dan tidak menggunakan alat komunikasi yang dianggap dapat mengganggu konsentrasi selama di perjalanan.
ADVERTISEMENT
***
Dapatkan informasi terupdate seputar dunia parenting dan motherhood setiap hari hanya di Moms Update! Cari tahu informasi lengkapnya di media sosial kumparanMOM! Klik di sini.