Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat memberikan MPASI kepada bayi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Mulai dari nutrisinya, serta kebersihan makanan yang diberikan. Ya Moms, proses persiapan dan pembuatan MPASI menggunakan cara, bahan, dan alat yang aman serta higienis.
Tekstur MPASI bayi juga perlu diperhatikan, Moms. Sebab, jika terlalu kasar untuk anak usia 6 bulan misalnya, bisa saja membuat si kecil tersedak. Oleh sebab itu, berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan untuk naik tekstur MPASI sesuai usia bayi.
Beberapa Tips Naik Tekstur MPASI Sesuai Usia Bayi
1. Pilih tekstur makanan berdasarkan usia bayi
Berikut adalah usia kapan sebaiknya bayi naik tekstur MPASI, seperti dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):
2. Naik tekstur ketika bayi sudah siap
ADVERTISEMENT
Masing-masing bayi punya perkembangan yang berbeda-beda. Jadi, ada bayi yang bisa cepat beradaptasi dengan tekstur baru, tetapi ada juga yang perlu diperkenalkan berkali-kali baru mau naik tekstur. Bahkan ada beberapa bayi yang menolak makanan karena tidak menyukai teksturnya.
Sehingga, lebih baik naik tekstur ketika bayi sudah siap. Jadi, coba sajikan beberapa tekstur makanan di hadapan bayi, misalnya makanan lunak, potong dadu, atau makanan yang sudah dilumat. Kemudian perhatikan, mana tekstur makanan yang paling nyaman untuk si kecil.
3. Naik tekstur secara bertahap
Menurut IDAI, bayi perlu naik tekstur secara bertahap. Saat awal pemberian MPASI, berikan makanan lumat dengan konsistensi halus. Bisa juga berikan makanan saring yang encer di tahap perkenalan, dan kemudian dikentalkan secara bertahap.
ADVERTISEMENT
Setelah bubur saring, dapat dinaikkan menjadi bubur kasar tidak disaring, finger food, makanan lunak dengan lauk cincang, dan terakhir makanan keluarga. Sampai akhirnya bayi bisa makan tekstur makanan seperti orang dewasa.