Tips Optimalkan Kecerdasan Anak, Yakin Ikut Les Saja Cukup?

28 Mei 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 8 Juli 2024 13:21 WIB
Ilustrasi ibu menemani anak belajar. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menemani anak belajar. Foto: Shutterstock
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa anak mungkin saja mengalami fase tidak semangat dalam belajar. Ya Moms, si kecil mungkin lelah, bosan, dan jenuh ketika harus menghafal rumus dan memahami materi pelajaran setiap hari. Belum lagi bila ia perlu mengikuti jadwal les di luar jadwal sekolah secara terus-menerus.
Di sisi lain, anak bisa kehilangan motivasi untuk belajar, tidak tertarik mengerjakan PR, hingga mudah tersinggung saat diajak berdiskusi bila terus dipaksa belajar.

4 Tips Optimalkan Kecerdasan Anak & Dukung Proses Belajarnya

Padahal, semangat belajar dapat mendukung perkembangan otak dan mengoptimalkan kecerdasan anak untuk meraih prestasi. Oleh sebab itu, orang tua perlu mencari cara yang menyenangkan selama proses belajar agar si kecil tidak ogah-ogahan.
Alih-alih memaksanya belajar dan ikut les, ada 4 cara yang bisa dilakukan. Apa saja?

1. Buat jadwal tetap untuk anak mengerjakan PR

Moms, hindari menyuruh anak mengerjakan PR setelah ia sampai di rumah. Sebab, si kecil mungkin masih kelelahan.
Ilustrasi ibu menemani anak belajar. Foto: Shutterstock
Beri jeda untuknya istirahat, misalnya tidur siang sebelum mengerjakan PR. Setelah itu, diskusikan dengan anak untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya.
Selain melatih kedisiplinan, membuat jadwal tetap juga dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam diri anak.

2. Apresiasi pencapaian anak, sesekali beri hadiah

Moms, tidak ada salahnya memberikan hadiah sebagai wujud apresiasi kepada anak jika itu dilakukan sesekali. Misalnya, bila ia mendapat nilai tertinggi di kelas dalam pelajaran tertentu, orang tua bisa mengajaknya makan di tempat favoritnya.

3. Pahami minat anak

Anak lebih termotivasi belajar saat ia sedang menggeluti minatnya. Saat belajar, coba sisipkan aktivitas yang disukai anak.
Misal, bila minat anak adalah menyanyi, orang tua dapat mengajak si kecil membuat lagu-lagu untuk menghapal suatu materi pelajaran.

4. Beri suplemen minyak ikan untuk mendukung perkembangan otak anak

Nutrisi juga tak kalah penting untuk mendukung proses belajar anak, Moms. Penelitian yang dilakukan Universitas Adelaide menemukan bahwa anak yang terbiasa mengonsumsi makanan bergizi memiliki IQ 2 poin lebih tinggi.
Omega 3 yang terdiri dari DHA dan EPA merupakan nutrisi yang baik dan penting untuk si kecil. Dilansir US National Library of Medicine, keduanya dapat mendorong proses belajar dan kecerdasan otak anak, terutama pada daya ingat si kecil. Sifatnya yang sebagai anti-inflamasi juga dapat membantu meredakan stres, Moms.
Asupan omega-3, DHA dan EPA bisa didapat dari sumber makanan yang bervariasi. Misalnya, salmon, ikan makarel, telur, atau kacang kedelai. Namun, orang tua tetap perlu memperhatikan cara memasak sumber makanan tersebut akan nutrisinya tidak hilang.
Untuk mengoptimalkan kebutuhan DHA dan EPA, coba berikan Cerebrofort Marine Gummy, Moms. Suplemen minyak ikan dengan tekstur jeli ini mengandung DHA & EPA yang dapat mendukung perkembangan otak dan kecerdasan si kecil.
Cerebrofort Marine Gummy hadir dengan rasa buah-buahan yang lezat serta tekstur jeli yang kenyal. Sehingga, pasti disukai si kecil.
Cerebrofort Marine Gummy hadir dengan rasa buah-buahan yang lezat serta tekstur jeli yang kenyal. Foto: dok. Cerebrofort
Cerebrofort Marine Gummy dapat dikonsumsi anak dari usia 3 tahun ke atas dan dapat diberikan 5 butir sehari. Tak perlu bingung untuk mendapatkannya, Moms. Sebab, kini Cerebrofort Marine Gummy sudah tersedia di supermarket, apotek, serta e-commerce.
Yuk dukung si kecil menjadi #AnakCerahMasaDepan bersama Cerebrofort Marine Gummy!
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio